Demikian yang aku dengar,
saat Hyang Sakyamuni Buddha berada di Gunung Pu Tuo Lo, tempat Istana Avalokitesvara,
Hyang Sugata duduk di tempat yang teragung.
Duduk dengan posisi Simha, yang terbuat dari beraneka mustika;
tempat memuliakan Hyang Thatagata.
Dihiasi oleh ratusan bendera artribut kebesaran para Bodhisattva dan Dewata.
Pada saat itu Sang Tathagata berada di atas tempat duduknya yang selanjutnya ingin membicarakan perihal Cung Ce To Lo Ni (Saddharana Dharani) , antara lain dihadiri oleh Para
Maha Bodhisattva Mahasattva yang tidak terhitung banyaknya yaitu;
Cung Che Wang Phu Sa, Pao Wang Phu Sa,
Yo Wang Phu Sa, Yo Sang Phu Sa,
Kuan Se Im Phu Sa, Ta Se Ce Phu Sa,
Hua Yen Phu Sa, Ta Cuang Yen Phu Sa,
Pau Chang Phu Sa, Te Chang Phu Sa,
Cing Kang Chang Phu Sa, Si Kung Chang Phu,
Mi Le Phu Sa, Phu Shien Phu Sa
demikianlah seluruh Bodhisattva Mahasattva yang mempunyai kekuatan gaib yang dapat memberikan berkah tidak terkira di dunia ini .
Terdapat juga tiada terhitung banyaknya Maha Sravaka, Para Arahat yang telah menjalankan Dasa Bhumika; di mana Maha Kasyapa sebagai pemimpinnya.
Juga terdapat tidak terhitung banyaknya Para Brahma dan Raja Langit, dibawah pimpinan San Ca Fan Mo (Brahma Sanca).
Juga tidak terkira banyaknya Para Pangeran dari alam Karma Dhatu yang di pimpin oleh Chi Pho Cie Thien Ce.
Demikian pula Para Dewa Pelindung Dharma yang dipimpin oleh Thi Thou Lai Ca.
Terdapat juga tiada terhitung banyaknya Para Dewa, Naga, Yaksa, Gandhaeva, Asura, Garuda, Kinnara, Mahoraga, Manusia, bukan manusia; yang dipimpin oleh Maha Dewa Naga Pala.
Terdapat juga tidak terhitung banyaknya para wanita dari Karma Dhatu yang dipimpin oleh Thung Mu Thien Ni.
Terdapat juga tidak terhitung banyaknya Dewa Angkasa (Shi Khung Sen), Dewa Sungai, Dewa Laut, Dewa Sumber Air, Dewa Danau, Dewa Pohon Obat, Dewa Tempat Tinggal, Dewa Air, Dewa Api, Dewa Bumi, Dewa Angin, Dewa Tanah, Dewa Gunung, Dewa Batu, Para Dewa Istana yang tiada terkira banyaknya hadir dalam pertemuan Dharma ini.
Di dalam Persamuan Dharma ini, Avalokitesvara Bodhisattva memancarkan cahaya terang benderang. Cahayanya berwarna emas yang dapat menembus sepuluh penjuru dunia dan mempengaruhi Tiga Ribu Maha Besar Alam Semesta, Istana Dewa, Istana Naga, juga Istana Para Dewa-Dewa yang lain terguncang adanya. Sungai, kali, lautan yang luas, Gunung Besi, Gunung Semeru, Gunung Tanah, Gunung yang gelap gulita, semuanya juga terguncang Matahari, Bulan, benda-benda di luar angkasa (bintang) tertutup cahayanya sehingga tidak terlihat muncul.
Pada saat itu Chung Che Wang Phu Sa melihat keadaan yang aneh ini, berdiri dari tempat dudukNya, merangkapkan kedua belah tangannya, dan bertanya kepada Hyang Buddha: “ Siapakah yang mempunyai kesaktian seperti ini ?”, bertanya dengan menggunakan syair sebagai berikut:
• Siapakah pada hari ini mencapai kesadaran agung, memancarkan sinar yang begitu terang benderang.
• Sepuluh penjuru dunia berwarna keemasan. Demikian juga Tiga Ribu Alam Semesta.
• Siapa yang pada hari ini memperoleh kesempurnaan dengan mempertunjukkan kekuatan Maha Dewa.
• Negeri Buddha tanpa batas seluruhnya bergetar, di Istana Naga dan Dewa tidak ada ketenangan.
• Hari ini semua makhluk terdapat keragu-raguan, tidak terukur kekuatan jodohnya.
• Untuk Para Buddha, Para Bodhisattva, Maha Sravaka, untuk Para Brahma, Dewa, dan Suku Sakya lainnya,
• Mohon kesedian Sang Sugata Yang Maha Maitri Karuna menjelaskan asal dari kegaiban ini.
Hyang Buddha memberitahukan kepada Chung Ce Wang Phu Sa: “Orang Budiman, pada pertemuan ini ada seorang Bodhisattva Mahasattva bernama Avalokitesvara yang telah membina diri dari kalpa yang tidak terhitung lamanya, sudah memperoleh kesempurnaan Maha Maitri Maha Karuna. dan telah berhasil membina diri sesuai ajaran Dharani yang tiada batasnya, untuk memberikan ketenangan, kegembiraan kepada semua makhluk. Demikianlah kekuatan kesaktian yang diperolehNya”. Demikianlah yang telah dikatakan Hyang Buddha.
Pada saat itu Hyang Avalokitesvara berdiri dari tempat dudukNya, merapikan jubahNya, beranjali menghadap Hyang Buddha dan berkata: “Sang Bhagava Saya mempunyai Mantra Maha Karuna Dharani. Sekarang ingin ‘Ku sampaikan agar para makhluk dapat memperoleh ketenangan dan kegembiraan, menghilangkan segala macam penyakit, memperoleh usia yang panjang, memperoleh kemakmuran, melenyapkan seluruh karma buruk yang berat, menjauhi kesusahan, menambah pahala sesuai dengan ajaran Dharma, menyempurnakan akar kebajikan, menjauhi rasa ketakutan, secepatnya tercapai keinginannya, mohon kesedian Sang Bhagava mendengarkan dengan penuh welas asih dan menyetujuinya.
Hyang Buddha bersabda: “ Orang Yang Budiman Anda membangkitkan Maha Maitri Karuna, memberikan ketenangan dan kegembiraan kepada semua makhluk mengulang Dharani ini. Inilah saatnya yang benar untuk menyampaikan kepada semua orang, Tathagata penuh kegembiraan demikian juga Para Buddha.”
Avalokitesvara Bodhisattva berkata kepada Buddha: “ Aku mengingat kembali ribuan kalpa yang lalu, pada saat itu hidup seorang Buddha yang bernama Chien Kuang Wang Cing Cu Ju Lai. Sang Bhagava menyayangiKu dan demi semua makhluk membabarkan Maha Karuna Dharani dengan tangan emasNya mengusapi kepalaKu dan berkata: “Orang Budiman, jika Anda terus menerus membaca Dharani ini untuk menolong Para Makhluk yang susah pada masa yang akan datang melakukan perbuatan yang berguna dan membahagiakan para makhluk; pada saat itu Aku baru mencapai tingkatan kesucian yang pertama. Begitu mendengarkan Dharani ini langsung mencapai tingkatan kesucian yang kedelapan. Di dalam batinKu timbul kegembiraan. Pada saat itu juga Aku membangkitkan Prasetya dengan tekad: “ Jika pada waktu yang akan datang Aku berguna dapat memberikan ketenangan dan kegembiraan kepada semua makhluk, saat itu juga tubuhKu akan berubah dan mempunyai tangan seribu mata seribu.” Setelah membangkitkan prasetya ini, segera sempurnalah tubuhKu dengan memiliki tangan seribu mata seribu. Sepuluh penjuru alam semesta terjadi enam macam getaran, sepuluh penjuru ribuan Para Buddha segera memancarkan cahayaNya, menyinari seluruh tubuhKu sampai ke seluruh penjuru alam semesta tanpa batas. Sejak saat itu terulang kembali di Alam Buddha yang tanpa batas pada saat Pertemuan Dharma yang tidak terhitung banyaknya selalu terdengar kembali. Terus menerus mengulang membaca Dharani ini dengan selalu membangkitkan kegembiraan, kebahagiaan tanpa batas sehingga melewati miliaran kalpa kelahiran dan kematian yang tidak terhitung banyaknya. Sejak saat itu terus membaca tanpa terlupakan. Dari pahala membaca Dharani ini disetiap kelahiran akan selalu bertemu Buddha, mempunyai Bodhicitta yang bersih bagaikan bunga teratai, tidak terlahir dengan badan yang penuh dengan kekotoran batin. Jika terdapat Para Bhikksu, Bhiksuni, Para Upasakha Upasikha, anak laki-laki dan perempuan ingin menbacanya, semua makhluk harus membangkitkan Maitri Karuna, lebih dahulu harus membangkitkan prasetya yang seperti Aku lakukan:
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya mengerti seluruh Dharma.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya mempunyai mata kebijaksanaan.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya menolong semua makhluk.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya dengan mudah dapat melakukan perbuatan baik.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya memperoleh perahu kebijaksanaan.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya melewati lautan samsara.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya berhasil menjalani sila dan samadhi.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya mencapai ketenangan Nirwana.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya mencapai keseimbangan batin.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya memperoleh kesadaran Buddha
Bila aku hendak dibunuh dengan golok, golok tersebut patah atau putus.
Bila aku sedang mengalami emosi kemarahan, api kemarahan tersebut akan segera padam.
Bila aku sedang mengalami penderitaan seperti di neraka maka penderitaan tersebut akan langsung berhenti.
Bila aku seperti setan kelaparan, maka akan segera terasa kenyang kembali
Bila aku seperti asura, maka aku dapat mengendalikan batin yang jahat.
Bila aku menjadi binatang, binatang yang mempunyai kebijaksanaan.
Setelah membangkitkan prasetya ini, dengan sungguh-sungguh hati menyebut namaKu, mengalunkan pujian kepada GuruKu Amitabha Buddha, kemudian membaca Dharani ini sebanyak 5 kali, dapat melenyapkan ratusan ribuan jutaan miliar kalpa karma buruk yang menyebabkan kelahiran dan kematian.
Avalokitesvara Bodhisattva berkata kepada Hyang Buddha: “Sang Bhagava, jika terdapat manusia dan dewa membaca Maha Karuna Dharani ini, pada saat kematian tiba, Sepuluh Penjuru Buddha datang menjemputnya untuk terlahir di negeri Buddha. Dengan menjalankan prasetya akan memperoleh kelahiran seperti tersebut di atas”. Kemudian Beliau berkata kepada Buddha: “ Sang Bhagava, jika para makhluk yang dengan sungguh-sungguh hati membaca Maha Karuna Dharani ini, masuk ke tiga alam samsara Aku berjanji tidak mencapai penerangan yang agung. Bagi yang membaca dengan sungguh-sungguh Maha Karuna Dharani ini, bila tidak terlahir di Negeri Buddha, maka Aku tidak mencapai penerangan yang agung. Bagi yang membaca dengan sungguh-sungguh Maha Karuna Dharani ini, jika tidak memperoleh daya kemampuan yang luar biasa dari samadhi, maka Aku tidak akan mencapai penerangan yang agung.
Bagi yang membaca dengan sungguh-sungguh Maha Karuna Dharani ini, jika pada saat kelahiran sekarang apa yang diinginkan tidak tercapai, juga tidak memperoleh kekuatan dari Maha Karuna Dharani sebabnya hanya satu yaitu orang tersebut tidak melakukan perbuatan baik dan tidak membaca Dharani tersebut dengan kesungguhan hati.
Jika terdapat seorang perempuan tidak ingin terlahir lagi dalam bentuk seorang wanita, ingin terlahir sebagai laki-laki, dengan secara terus menerus membaca Maha Karuna Dharani, bila tidak terjadi perubahan dari seorang perempuan ke seorang laki-laki, Aku berjanji tidak akan mencapai kesempurnaan agung. Apabila masih terdapat sedikitpun keragu-raguan di dalam batinnya, pasti tidak akan memperoleh hasilnya.
Jika terdapat para makhluk yang mengambil, merusak makanan dan barang-barang Vihara, meskipun pada ribuan kali kelahiran bertemu Buddha, ia tidak ada rasa menyesal dan bertobat, meskipun ia ada rasa menyesal dan bertobat, tidak akan dapat menghapus karma buruknya. Tetapi bila pada saat ini ia mau membaca Maha Karuna Dharani dengan penuh kesungguhan hati, maka kekuatan Dharani ini dapat menghancurkan karma buruknya.
Jika terdapat para makhluk yang mengambil, merusak, memakan makanan dan barang-barang di Vihara tanpa ijin, ia wajib memohon pengampunan dan terima kasih kepada sepuluh penjuru para guru, kalau pada saat sekarang ini ia dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani, sepuluh penjuru para guru datang dan menyaksikan sehingga semua dosa-dosanya hancur.
Seluruh Sepuluh Perbuatan Jahat (Dasa Akusala Karma), Lima Garuka Karma, memfitnah orang, menghina Dharma, melanggar sila, mengambil makanan, merusak vihara, mencuri barang-barang Sangha, menghalangi orang yang melatih diri, dengan penuh kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani, seluruh perbuatan buruknya dan dosa yang berat akan hancur, akan habis. Kecuali satu hal, pada saat membaca Maha Karuna Dharani muncul keragu-raguan, sampai termasuk juga melakukan karma buruk yang ringan, hal ini sama sekali tidak bisa menghapus karma buruk yang dibuat. meskipun karma buruknya yang berat tidak bisa dihapuskan dengan membaca Maha Karuna Dharani ini, setidaknya akan menumbuhkan akar kebodhian dari orang tersebut. Beliau berkata lagi, “Sang Bhagava bila ada manusia dan dewa dengan sungguh-sungguh hati dan terus menerus membaca Maha Karuna Dharani, akan memperoleh 15 macam kelahiran baik, dan tidak menerima 15 macam kematian yang menakutkan/buruk.
Lima belas macam kematian yang menakutkan/buruk.
• Tidak mati karena kelaparan
• Tidak mati karena dihukum cambuk
• Tidak mati karena dibantai musuh
• Tidak mati karena terbunuh di dalam peperangan
• Tidak mati karena diterkam binatang buas
• Tidak mati karena digigit ular, kalajengking dan binatang lain yang berbisa.
• Tidak mati karena hanyut di dalam air atau mati terbakar
• Tidak mati karena keracunan obat
• Tidak mati karena keracunan bisa serangga
• Tidak mati karena kehilangan ingatan
• Tidak mati karena terpelesat ke dalam jurang atau tertimpa pohon tumbang
• Tidak mati karena dilukai orang jahat
• Tidak mati karena Dewa atau setan yang jahat.
• Tidak mati karena penyakit kronis yang berkepanjangan
• Tidak mati karena perbuatan dosanya yang dilakukan sendiri.
Bagi orang yang dengan penuh kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani, akan terhindar dari 15 macam kematian yang.menakutkan/buruk dan akan memperoleh 15 macam kelahiran yang baik/keberuntungan.
• Terlahir di suatu negara yang dipimpin oleh seorang Raja/pemimpin yang bijaksana
• Terlahir di suatu negara yang baik (aman, damai, sejahtera dan makmur)
• Terlahir selalu ketemu kondisi, waktu dan jodoh yang baik/cocok
• Terlahir selalu mempunyai teman yang baik
• Terlahir mempunyai anggota tubuh dan indra yang sempurna
• Terlahir memiliki mental, moral dan watak yang baik/ sifat baik
• Perbuatannya tidak pernah melanggar hukum/peraturan
• Kehidupan seluruh keluarganya akur dan penuh keharmonisan.
• Mempunyai makanan dan harta yang berlimpah
• Selalu mendapat kehormatan dan didukungan orang lain
• Harta kekayaannya tidak dirampok/ direbut orang lain
• Kenginannya selalu tercapai
• Selalu mendapat perlindungan dari Naga, Dewa Langit dan para Dewa baik lainnya.
• Kelahiran selanjutnya bisa ketemu dengan Buddha dan dapat mendengarkan Dharma
• Selalu bisa mendengarkan kebenaran Dharma dan mempunyai kesadaran yang dalam
Demikianlah bagi mereka yang membaca dengan penuh kesungguhan hati Maha Karuna Dharani akan memperoleh 15 macam kelahiran yang baik/keberuntungan. Karena itu seluruh dewa dan manusia harus terus menerus membaca dan menjalankan tanpa kemalasan”. Setelah Avalokitesvara mengucapkan kata-kata ini, berdiri dengan tangan beranjali di depan para makhluk yang hadir dalam persamuan ini membangkitkan batin yang penuh dengan welas asih, dengan muka tersenyum dan penuh ketenangan, Avalokitesvara mengsabdakan isi Maha Karuna Dharani Yang Maha Sempurna sebagai berikut.
• Aku bersujud ke hadapan Triratna
• Aku bersujud ke hadapan Yang Mahatahu
• Bodhisattva, Makhluk Agung, Yang Mahapengasih
• Om , Beliau yang serba-tak-kenal-gentar
• Aku bersujud dengan memasuki batin Yang Mahatahu
• Aku bersujud ke hadapan Beliau Yang Berleher-biru, Yang Memiliki Kebajikan Agung
• Yang Memiliki Kemuliaan Tak-terkalahkan. Yang memberikan kebahagiaan kepada semua makhluk dari keluarga apa pun di seluruh alam
• Demikian: Om , Yang Mahatahu.Yang mengatasi dunia ketidak kekalan ini
• Oh, Hari Bodhisattva agung semua mustika
• Yang Berhati-agung, membuat kesuksesan, kesuksesan (bagi pembacanya)
• Kemenangan yang gemilang, kemenangan yang agung
• Seru-sekalian-alam, waspada, waspadalah
• Guncang, guncanglah, bebaskan aku dari noda batin
• Datang, datanglah, dengar,dengarlah kegembiraan yang muncul.
• Terjadilah, terjadilah dari awal, awal yang baik
• Esa, Esa, pergi, bencana, bencana, iri, iri, lenyap, lenyap
• Cerah, cerahlah; bangun, bangunlah
• Aku bersujud ke hadapan Beliau - Yang Penuh Welas-asih, Yang Berleher -biru, Yang Patut Dipandang
• Yang Tak kenal gentar, svaha. Yang Gaib, svaha. Yang Maha-gaib, svaha (demikian adanya)
• Beliau, Pertapa Yogi Gaib Yang Selalu mendengar, svaha. Yang Berleher-biru, svaha
• Beliau Yang Laksana-banteng, svaha. Yang berwajah-singa, svaha
• Beliau yang memiliki kemampuan gaib agung, svaha. Beliau yang memiliki kegaiban cakra, svaha.
• Pemegang Bunga-teratai, svaha. Pencipta Berleher-biru, svaha
• Maha mulia nan agung yang penuh kasih sayang, pemurah, svaha
• Aku bersujud ke hadapan Triratna
• Aku bersujud ke hadapan Yang Mahatahu, svaha
• Om , semoga jalan mantra ini menghasilkan kegaiban, svaha.
Setelah Avalokitesvara membaca Dharani ini, seluruh bumi terjadi 6 getaran, bunga-bunga bertaburan dari langit, sepuluh penjuru Para Buddha turut bergembira, Dewa Marah dan makhluk-makhluk yang berada di jalan sesat penuh ketakutan. Seluruh makhluk yang ada di dalam persamuan memperoleh buah karma kesadaran, ada yang memperoleh kesadaran Srotapana, kesadaran Sakradagamin, atau kesadaran Anagamin, atau memperoleh tingkat kesadaran Arahat, atau memperoleh tingkat kesadaran Dasa Bhumika Bodhisattva kesatu, kedua, ketiga, keempat, kelima sampai kesepuluh, semua makhluk tanpa batas membangkitkan benih-benih kebodhian.
Pada saat itu Maha Raja Langit berdiri dari tempat dudukNya, merapikan jubahNya, beranjali memberikan hormat kepada Avalokitesvara Bodhisattva dan berkata, "Maha Bodhisattva, sejak dahulu Aku selalu mengikuti Pertemuan Dharma yang tidak terhitung banyaknya, mendengar bermacam-macam Dharma, bermacam-macam Dharani tetapi Aku belum pernah mendengar, melihat kata-kata yang gaib yang terdapat dalam Maha Karuna Dharani. Mohon kesediaan Maha Bodhisattva menjelaskan kepada kami bentuk dan makna sebenarnya yang terkandung di dalam Dharani ini. Aku dan para makhluk akan senang mendengarkannya.”
Avalokitesvara Bodhisattva memberitahukan kepada Raja Langit,”Engkau bertanya sangat baik untuk memudahkan semua makhluk. Sekarang dengarkan, Aku akan menjelaskannya.”
Avalokitesvara Bodhisattva berkata: “Jiwa yang penuh dengan Maha Maitri Karuna, jiwa yang mempunyai keseimbangan batin, jiwa yang tanpa pamrih, jiwa yang tidak kotor, jiwa yang tidak memandang sesuatu tanpa inti, jiwa yang penuh hormat, jiwa yang rendah hati, jiwa yang penuh konsentrasi, jiwa yang tidak ada keserakahan, jiwa yang mempunyai Bodhicitta yang tanpa batas, jiwa yang demikianlah yang sebenarnya yang merupakan bentuk dari Maha Karuna Dharani. Karena itu kalian harus mengikuti dan membina diri seperti ini.” Raja Langit berkata, ”Aku bersama-sama para makhluk pada saat sekarang ini sudah mengerti bentuk dari ajaran Maha Karuna Dharani. Mulai hari ini terus menerus mengingat, menjalankannya dan tidak berani melupakannya.
Avalokitesvara Bodhisattva berkata, “Jika terdapat para Laki-laki dan Wanita dengan sungguh-sungguh hati membaca Maha Karuna Dharani ini, bertekad membangkitkan Bodhicitta yang besar, berjanji untuk menolong semua makhluk, menjalankan sila, memandang semua makhluk dengan membangkitkan keseimbangan batin, membaca Dharani ini terus menerus tidak pernah putus, sebelum membaca membersihkan badan, berpakaian bersih, di dalam ruangan yang bersih, melakukan puja dengan mempersembahkan lampu pelita, dupa, bunga, berbagai macam rasa makanan, dengan satu hati memuja, tidak terpencar konsentrasinya, maka pada saat membaca Dharani tersebut akan datang Re Kuang Phu Sa (Bodhisattva Matahari ) dan Ye Kuang Phu Sa ( Bodhisattva Bulan ) juga tidak terhitung banyaknya orang suci datang untuk memberikan kesaksian sehingga mantra ini berguna dan mempunyai kegaiban. Pada saat itu Aku datang dengan seribu mataKu melihat dan seribu tanganKu melindungi. Sejak saat itu Dharani ini harus sebagai pegangan sebagai Kitab Suci di dalam kehidupan dunia ini, karena Dharani ini mempunyai kekuatan dapat mengatasi seluruh perbuatan jahat dari aliran sesat. Dengan bantuan Wie Tho bisa berhasil, bisa tercapai.
Bagi orang yang membaca dengan penuh kesunggukan hati Maha Karuna Dharani, walaupun di dunia ini terdapat delapan juta empat ribu macam penyakit, dapat diatasinya, dengan tidak ada perbedaan, termasuk Dewa Marah dan pengikut aliran sesat.
Jika di dalam hutan yang lebat ada orang yang membaca Sutra dan duduk bermeditasi, diganggu oleh binatang-binatang, dewa, dan setan yang jahat datang mengganggunya dan mengacaukannya sehingga ia tidak mendapatkan konsentrasi dan ketenangan. Bila saja ia mau membaca dengan penuh kesungguhan hati satu kali saja Maha Karuna Dharani, maka setan, dan dewa jahat tersebut bagaikan terkurung tidak bisa mengganggunya lagi.
Jika tedapat orang-orang sesuai ajaran Dharma, membaca dengan penuh kesungguhan hati Dharani ini, membangkitkan Maitri Karuna, Aku akan memimpin seluruh Dewa yang baik, Raja Naga dengan senjata vajranya selalu melindungi, dengan bentuk yang tidak kelihatan oleh mata manusia biasa, selalu mengikuti tidak jauh dari badannya sendiri. Selanjutnya Beliau bersabda sebagai berikut:”
• Aku memimpin Vajra Bodhisattva bersam-sama dengan U Suo Chin Thu Yang Ci Si, delapan bentuk para makhluk (dewa, naga, yaksa, gandarwa, asura, garuda, kinnara, dan mohoraga). Kekuatan Bodhisattva Sang Cia Lo akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Mo Shi Na Lo Yen, Cing Phi Lo Tho Cia Phi Lo yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Po Sa Sa Lou Lo, Man San Che Po Cen To Lo yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Sa Ce Mo Ho Lo, Ciu Lan Tan Cha Pan Ce Lo yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Phi Po Cieh Lo Wang, Ing Te Pi To Sa Ho Lo yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Fan Mo San Pho Lo, U Pu Cing Ci Yen Mo Lo yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Tiga Puluh Tiga Raja Dewa, Ta Pien Kung Te Pho Tan Na yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Thi Thou Lay Ca Wang, Sen Mu Ni Ten Ta Li Cung yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Pi Luo Le Cha Wang, Pi Lou Fu Cha Pi Sa Men yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Cing Se Khung Chie Wang, El She Pa Phu Ta Sien Cung yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Mo Ni Pa Tho Lo, San Ce Ta Ciang Fu Lo Pho yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Nan Tho Pa Nan Tho, Pho Cien Lo Lung I Pho Lo yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Siu Lo Cien Ta Pho, Cia Lou Cing Na Mo Ho Lo yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Suei Huo Luei Tien Sen, Ciu Phan Thu Wang Pi Se Ce yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
Dari beberapa Dewa yang baik sampai dengan Raja Dewa Naga, Dewa Dewi dan lain lainnya yang masing-masingnya mempunyai 500 keluarga dengan kekuatan Yaksa akan melindungi terus menerus orang yang membaca Maha Karuna Dharani ini.
Jika terdapat orang yang berada di gunung atau hutan, tidur sendiri, Para Dewa yang baik akan menjaganya agar terbebas dari maha bahaya. Jika terkurung di dalam hutan, tersesat kehilangan arah jalan keluar, dengan membaca Maha Karuna Dharani ini dengan kesungguhan hati Dewa dan Raja Naga yang baik akan menjelma menjadi orang yang budiman menunjukkan jalan keluar. Bila berada di hutan yang lebat tidak ada air dan api; Raja Naga akan melindungi dengan mengeluarkan air dan api”.
Avalokitesvara Bodhisattva bersabda lagi, “ Bagi orang yang membaca dengan penih dengan kesungguhan hati Maha Karuna Dharani ini dapat melenyapkan dan menghilangkan mara bahaya denga syair/gatha sebagai berikut:
• Bila sedang berada di tengah-tengah hutan bertemu dengan harimau atau binatang buas, ular, kalajengking, setan-setan yang jahat, mendengar orang membaca Maha Karuna Dharani , binatang binatang ini tidak akan dapat mencelakakannya.
• Bila sedang berlayar di lautan lepas, ular berbisa, binatang buas lainnya, yaksa, raksasa, binatang sejenis penyu lainnya, mendengar orang membaca Maha Karuna Dharani dengan sendirinya tidak berani menampakkan dirinya.
• Bila berada di dalam peperangan dikelilingi oleh para pencuri atau dirampok hartanya oleh orang jahat, dengan penuh ketulusan hati membaca Maha Karuna Dharani semuanya akan terbangkit jiwa yang penuh welas asih dan kembali ke jalan yang benar.
• Bila tertangkap dan diborgol oleh Pejabat, dipenjara, dengan penuh ketulusan hati membaca Maha Karuna Dharani, pejabat tersebut akan memberikan pengampunan dan melepaskannya.
• Bila masuk ke rumah orang jahat, makanan yang sudah ada diberi racun, dengan penuh ketulusan membaca Maha Karuna Dharani, racun tersebut berubah menjadi bagaikan air yang sangat menyejukkan.
• Bila terdapat orang yang sedang mengalami kesulitan dalam melahirkan, setan-setan yang jahat sudah tidak sabar lagi, dengan penuh kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani, setan-setan tersebut akan mundur,kelahiran akan selamat.
• Bila terserang penyakit menular, penyakit ini membawa ke ambang kematian dan dengan penuh kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani, sembuhlah penyakitnya dan memperoleh usia panjang.
• Keracunan yang menjalar yang menjadikan badannya bengkak, didalamnya berdarah dan bernana, sakitnya tidak bisa ditahan, dengan penuh kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani, tiga kali meludah, keracunan dan bengkaknya akan hilang/lenyap.
• Makhluk-makhluk yang mempunyai sifat jahat dan tidak pernah berbuat baik, membenci dan memberikan guna guna kepada musuhnya, dengan penuh kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani, maka guna guna itu akan kembali kepada dirinya sendiri.
• Kondisi kehidupan yang penuh kejahatan dan kekacauan, terbakar nafsu perzinahan yang menyesatkan, suami-istri melakukan perselingkuhan, siang malam tiada hentinya selalu muncul pikiran yang sesat, dengan penuh kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani, batin yang sesat, nafsu perzinahan akan lenyap.
Aku menyebar luaskan jasa pahala dan kekuatan dari Maha Karuna Dharani ini, semua pujian keluar tanpa batas;
Nanda bertanya kepada Buddha, Sang Bhagava, apa nama Dharani ini ? mengapa harus secara terus menerus membacanya ?
Buddha menjelaskan kepada Nanda, demikian Dharani ini mempunyai bermacam macam nama; bernama Dharani Maha Sempurna ; bernama Dharani Maha Karuna tanpa batas ;bernama Dharani menolong penderitaan ;bernama Dharani dapat menambah umur; bernama Dharani pelenyap niat buruk ; bernama Dharani Penghapus Karma Buruk ;bernama Dharani Penyempurnaan Tekad ; bernama Dharani Batin Tanpa Keterikatan ; bernama Dharani Mempercepat Pencapaian Kesucian tertinggi, demikian harus terus menerus membacanya ;
Nanda bertanya kepada Buddha, Sang Bhagava, Bodhisattva Mahasattva ini bernama apa yang menyampaikan Dharani ini ?
Buddha bersabda, Bodhisattva ini bernama Avalokitesvara Bodhisattva, juga bernama Nian Su, juga bernama Mata Seribu bersinar ; Orang yang budiman, Avalokitesvara Bodhisattva ini mempunyai kekuatan kegaiban yang tidak terjangkau dengan pikiran, telah melewati kalpa tengah tanpa batas, telah menjadi seorang Buddha dengan gelar Saddharma Virya Tathagata, maha maitri dengan kekuatan tekadnya, mempunyai kemauan/tekad membangkitkan semua Bodhisattva, memberikan ketenangan dan membahagiakan semua makhluk dengan terlebih dahulu menjadi seorang Bodhisattva;
Kalian semua para makhluk, semua Bodhisattva Mahasattva, Dewa Brahma, Naga dan para Dewa, semua harus menghormatinya, tidak boleh ragu-ragu, seluruh Dewa dan Manusia harus selalu memberikan puja, dengan sepenuh hati memuji namanya akan memperoleh rejeki yang tidak ada batasnya, melenyapkan semua karma buruk tanpa batas, pada saat meninggal dunia terlahir di Negeri Buddha AMITABHA .
sumber : diterjemahkan oleh Virya Guna
http://www.avg.or.id/kisah.php?id=44
Wednesday, June 4, 2008
KUAN SHI YIN CHING volume 1
KUAN SHI YIN TSING
Volume 1 .
AJARAN WELAS ASIH KWAN YIN POU SAT / AVALOKITESVARA BODHISATTVA .
1 . Jika orang bikin kita susah , anggaplah itu adalah tumpukan rejeki .
2 . Mulai hari ini , belajarlah setiap hari menyenangkan orang lain .
3 . Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dengan satu tujuan , itulah bahagia.
4 . Lari dan berlarilah yang cepat untuk mengejar hari esok .
5 .Setiap hari kamu sudah harus merasa puas dengan apa yang kamu sudah miliki saat ini .
6 . Setiap kali kalau ada orang memberi kamu satu , kamu harus mengembalikannya sepuluh kali lipat .
7 . Nilailah kebaikan orang lain terhadap kamu , tetapi hapuskanlah semua jasa yang pernah kamu berikan kepada orang lain .
8 . Dalam keadaan benar kamu difitnah , dipersalahkan dan dihukum , maka kamu akan mendapat pahala .
9 . Dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan , itu merupakan hukuman .
10 . Orang yang benar kita bela , tetapi yang salah kita beri nasehat .
11 . Jika perbuatan kamu benar , kamu difitnah dan dipersalahkan , tetapi kamu menerimanya , maka akan datang rejeki kepadamu yang berlimpah-limpah .
12 . Jangan selalu melihat / mengencam kesalahan orang lain , tetapi selalu melihat diri sendiri .
13 . Orang yang baik diajak bergaul , tetapi orang jahat dikasihani .
14 . Kalau wajahmu tersenyum , hatimu senang pasti aku terima .
15 . Dua orang saling mengakui kesalahan masing-masing , maka kedua orang tersebut akan berteman sampai akhir hayat .
16 . Saling salah-menyalahkan , maka akan mengakibatkan putus hubungan .
17 . Kalau kamu rela dan tulus menolong orang yang dalam keadaan susah , maka jangan sampai diketahui bahwa kamu sebagai penolong .
18 . Jangan membicarakan sedikitpun kejelekan orang dibelakangnya , sebab kamu akan dinilai jelek oleh si pendengar .
19 . Kalau kamu mengetahui orang berbuat salah , maka tegurlah langsung dengan kata-kata yang lemah-lembut , hingga orang itu menjadi insaf .
20 . Doa dan sembah sujudmu akan aku terima , apalagi kamu bisa sabar dan menuruti jalanku .
Ini semua yang harus diingat dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari .
Jangan hanya dibaca dan dibicarakan tanpa mengetahui maksud yang sebenarnya .
Barang siapa yang memperbanyak dan ikut serta menyebarkan ajaran ini akan mendapatkan pahala yang tak terhingga , tetapi bukan untuk mencari nama dan kemasyuran .
PENJELASAN :
1 . Jika orang bikin kita susah , anggaplah itu adalah tumpukan rejeki .
( Untuk apa kita terlalu memikirkan orang yang berbuat seenaknya sendiri dan hanya ingin membalas dendam , meskipun kita tidak melakukan apa-apa , jadi angaplah sebuah tumpukan rejeki karena kita dapat belajar dari orang itu dan melatih kesabaran dan ketabahan kita serta kedewasaan kita yang tidak akan bisa dilatih pada waktu kita senang . Semakin susah kita semakin belajar mengenal hidup yang penuh cobaan ini dan semakin kita dewasa dalam berpikir dan waspada dalam bertindak .)
2 . Mulai hari ini , belajarlah setiap hari menyenangkan orang lain .
( Bukan menjilat / merayu , juga bukan menuruti semua kehendak orang lain , juga bukan pintar melawak / bermain-main , juga bukan membela / membenarkan yang salah , tetapi menyenangkan orang pada waktu susah dengan melihat orang tersebut meskipun hanya sementara saja , dengan begitu orang tersebut dapat menemukan jalan keluar dari masalahnya sendiri . )
3 . Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dengan satu tujuan , itulah bahagia.
( Bukan terus-menerus menahan / menerima rasa pahit di hati , tetapi hanya menerima kenyataan dan membuat hati tenang . Kalau hati tenang pikiran kita akan tenang , kalau pikiran tenang kita dapat membedakan benar / salah , kalau kita kita dapat membedakan benar / salah maka kita akan mempertimbangkan tindakan kita , kalau kita mempertimbangkan tindakan kita akan bertindak dengan benar , kalau kita bertindak yang seharusnya kita lakukan maka kita akan merasakan kebahagiaan , kalau kita merasakan kebahagian kita akan berpikir positif , kalau kita berpikir positif maka kita akan berdamai dengan diri kita sendiri , kalau kita berdamai dengan diri sendiri maka kepahitan didalam hati akan lenyap dengan sendirinnya dan kalau kepahitan lenyap maka itulah kebahagian sejati . )
.
4 . Lari dan berlarilah yang cepat untuk mengejar hari esok .
( Bukan ambisius / ingin menjadi nomer satu / tak mau kalah dengan orang lain / kehilangan kesabaran / semaunya sendiri , tetapi tidak menyesali masa lalu dan menerima akibat yang sekarang yang harus kita tanggung , tidak mengulangi kesalahan dimasa lalu serta mulai memperbaiki diri sendiri menjadi lebih baik . Yang harus dilakukan / diperbuat berbuatlah dengan hati yang tulus , karena kejadian hari ini akibat dari perbuatan kita kemarin . kejadian yang akan datang adalah akibat dari perbuatan kita hari ini . Jangan menyesal dan menyalahkan orang lain bila hari ini mendapat masalah , jangan menyesal dikemudian hari bila di kemudian hari akan mendapat kesusahan . )
5 . Setiap hari kamu sudah harus merasa puas dengan apa yang kamu sudah miliki saat ini .
( Bukan tidak pasrah dan tidak berbuat apa-apa / tidak menyelesaikan masalah / menerima apapun yang terjadi , tetapi kita harus puas apa yang kita miliki agar dapat mengendalikan diri sendiri dan tidak serakah / memaksakan kehendak / egois / iri hati / lupa akan diri sendiri . Jadi kalau kita sudah memiliki kepuasan diri maka kita dapat dengan mudah menerima orang lain sehingga kita mudah dimengerti dan dipahami , tetapi tidak mudah untuk dibohongi / ditekan / dipengaruhi dengan cara apapun itulah pertahanan yang paling kokoh dari dalam diri kita sendiri . Ini semua yang bisa membedakan mana yang benar/ salah dengan baik dan membuat kita dapat berdamai dengan hati nurani kita . Hati nurani manusia adalah pikiran yang tidak bisa dibohongi oleh penipu yang paling wahid sekalipun . )
6 . Setiap kali kalau ada orang memberi kamu satu , kamu harus mengembalikannya sepuluh kali lipat .
( Bukan seperti orang yang membayar utang sama rentenir / seperti orang bodoh yang melakukan itu / seperti orang yang mudah ditipu / seperti orang memanjakan anaknya , tetapi kebaikan dibalas dengan kebaikan , kejahatan dibalas dengan kebaikan juga , ini bukan munafik kebaikan dibalas kebaikan itu sudah sering terjadi kalau kejahatan dibalas dengan kebaikan bukan berarti membiarkan kita dijahati terus-menerus tetapi kita tidak membalas perbuatannya saja itu juga termasuk kebaikan . dan jangan terus kita memberi sedikit tetapi minta banyak , itu sama saja dengan egois . Jadi berhati-hatilah dengan orang yang memberi sedikit tetapi meminta imbalan yang banyak orang tersebut seperti anak manja yang sesuka hati , biarkan saja dari pada membuat pengaruh buruk bagi kita . )
7 . Nilailah kebaikan orang lain terhadap kamu , tetapi hapuskanlah semua jasa yang pernah kamu berikan kepada orang lain .
( Ini bukan mencari nama besar dan kemasyuran , tetapi anggap saja membayar utang dimasa lalu dan mengajari kita untuk tidak menuntut balasan bagi kebaikan yang kita berikan pada orang lain . Ini merupakan suatu cara untuk menjadi lebih dewasa dan mengerti hati nurani kita . sehingga kita tidak memaksakan kehendak dan menuntut orang lain . )
8 . Dalam keadaan benar kamu difitnah , dipersalahkan dan dihukum , maka kamu akan mendapat pahala .
( Bukan berarti merasa benar sendiri / merasa benar karena alasan tertentu / membenarkan tindakan kita sendiri meskipun melanggar tata-krama dan ajaran kebenaran / merasa benar meskipun hati nurani kita mengatakan kita salah / merasa benar karena kita sudah dewasa padahal kita mengenal , mengendalikan , mengoreksi dan memperbaiki diri sendiri saja tidak bisa , ini semua adalah tindakan sesuka hati dan egois . Kebenaran adalah kebenaran , kesalahan adalah kesalahan , bagaimana pun kita merasa diri paling benar tetapi apakah kita sudah bertanya dalam hati kita sendiri , maka dari itu kalau kita benar tetapi masih disalahkan biarkan saja anggap saja kita mendapat pahala yaitu kita dapat lebih mengerti orang lain dan memperoleh pelajaran yang paling berharga yang dapat membuat kita semakin dewasa , sabar dan lebih tabah dalam menjalani kehidupan di masa depan . karena benar dan salah akan terbukti dengan sendirinya . )
9 . Dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan , itu merupakan hukuman .
( Bukan dihukum panjung / dipenjara / didenda , tetapi hukuman penyesalan yang lain hari akan kita terima . Sebab bila dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan , maka kamu akan menjadi yakin dengan tindakanmu itu benar meskipun hal itu harus melawan hati nuranimu sendiri sehingga kamu menjadi lupa akan dirimu sendiri dan menjadi merasa paling benar serta tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat . ini sangat berbahaya sehingga yang baik kamu anggap jahat , yang jahat kamu anggap baik . Inilah awal dari penyesalanmu , sebab semua kejadian pasti punya awal dan akhir sehingga nanti pada akhirnya yang kamu inginkan tidak terwujud gara-gara mempercayai orang yang jahat dan penyesalan tanpa akhir akan menghantuimu seumur hidup . )
10 . Orang yang benar kita bela , tetapi yang salah kita beri nasehat .
( Bukan benar salah menurut kita sendiri / sok jagoan / pilih kasih / benar karena kita mempunyai kepentingan / juga benar karena kita satu jalan kebenaran / juga benar karena kita mempunyai tujuan , Tetapi kebenaran adalah kebenaran , kesalahan adalah kesalahan . Kalau kita tidak bisa melihat benar / salah lebih baik kita bersikap neteral , kalau kita tidak tahu akar masalahnya lebih baik kita diam saja . Jangan mendengar satu pihak dan menyalahkan pihak lain , jangan merasa kita sudah berada dalam jalan kebenaran terus menjadi dewa keadilan yang bisa memngatakan mana yang benar dan mana yang salah . Hati manusia bagaikan laut yang sangat dalam tidak dapat dilihat dari apa yang ia lakukan , katakan dan pelajari . Jadi benar / salah hanya bisa dilihat oleh hati nurani , yang benar harus dibela yang salah harus dinasehati tetapi bila yang salah merasa benar kita pun tidak akan bisa berbuat apa-apa , biarkan saja ia berbuat semaunya nanti akibat yang ditanggung oleh dirinya sendiri )
11 . Jika perbuatan kamu benar , kamu difitnah dan dipersalahkan , tetapi kamu menerimanya , maka akan datang rejeki kepadamu yang berlimpah-limpah .
( Bukan munafik / sok suci / sok bijak / sok baik / pasrah dijahati orang lain . tetapi dengan menerima kenyataan , maka kamu berusaha untuk bersikap tenang , dengan ketenangan kamu mulai melihat kenyataan dan meulai meupakan orang yang jahat padamu , dengan begitu kebencian akan hilang , bila kebencian hilang meskipun kamu bertemu orang tersebut kamu bisa menganggap orang lain , dengan begitu kamu bisa berkerja dengan tenang dan hidupmu dan melakukan perkerjaanmu dengan tenang sehingga rejeki akan datang . angaplah apa yang terjadi adalah pelajaran yang paling berharga dan jangan mengulangi lagi serta terpengaruh orang jahat . )
12 . Jangan selalu melihat / mengencam kesalahan orang lain , tetapi selalu melihat diri sendiri .
( Bukan tak mau tahu / rendah hati / mau ditekan / membiarkan . tetapi lebih baik mengoreksi diri sendiri daripada melihat / mengecam orang lain , jadi kalau kita selalu melihat / mengecam orang lain kita akan membuat permusuhan meskipun terkadang kita menasehati tetap saja dianggap mencari permusuhan .)
13 . Orang yang baik diajak bergaul , tetapi orang jahat dikasihani .
( Bukan pilih-pilih teman / sok suci / sok baik / menutup diri / memandang dunia ini penuh orang jahat / memandang dunia ini orang baik , tetapi bila kita bergaul dengan semua orang maka kita akan tahu mana yang jahat dan mana yang baik , tetapi bila kita tidak bergaul dengan semua orang mana mungkin tahu mana yang baik dan mana yang jahat . Yang baik dianggap jahat dan yang jahat dianggap baik , yang tulus dianggap main-main dan yang main-main dianggap tulus . Ini semua bisa dianggap tidak mengerti dunia luar apa mau dilindungi terus-menerus tanpa tahu kenapa ia tidak boleh bersikap begitu . dan ketika ia merasa yakin bahwa orang itu baik meskipun jahat dan orang yang dianggap jahat padahal baik , kamu akan mati-matian membela tanpa mau tahu mana yang benar dan mana yang jahat . , ini semua akan mem,bawa penyesalan seumur hidup . Serta kalau kita bergaul dengan semua orang kita dapat mempelajari sifat semua orang yang benar kita buat contoh dan yang tidak benar kita anggap pelajaran yang paling berharga dan jangan kita tiru . Jangan mudah percaya / dihasut / diadu domba / dipengaruhi / dikerjai / dirayu / dibohongi orang lain , pelajari dahulu dan pikirkan serta gunakan hati nurani mu untuk mencari kebenaran , itulah yang membuat kita semakin dewasa . Jadi gunakan kenyataan dan hati nurani mu melihat semua kejadian jangan mengikuti perasaan mu saja / melihat saja tanpa perasaan , Kalau kita melihat orang tersebut berbuat jahat , kalau kita curiga waspadailah dan jangan terlalu dekat dengan orang itu . Kalau kita dinasehati orang lain dan mengatakan orang itu jahat lebih baik kita hati-hati dan perhatikan baik-baik serta selidikilah dahulu sehingga kita tahu orang itu jahat / tidak . Jadi hati-hatilah memilih teman jangan seperti anak kecil yang tak tahu apa-apa dan yang penting hati senang serta tidak membedakan baik / jahat .
14 . Kalau wajahmu tersenyum , hatimu senang pasti aku terima .
( Bukan tersenyum karena terpaksa / kesinisan / kemenangan / kemauanya dituruti / tipu daya / dibutuhkan / memikirkan yang bukan-bukan , tetapi tersenjum dengan hati , bagaimana pun marahnya seseorang kalau kemarahan mulai mereda ia melihat senyuman yang tulus dan hati nurani yang paling dalam ia akan kehilangan amarahnya . Tetapi jangan dicoba untuk hanya sekedar membohongi dan mengerjainya lagi , ia akan lama kelamaan akan mengerti dirimu melebihi dirimu sendiri dan bila orang itu mengenal dirinya sendiri , ia akan membiarkan apapun juga yang kamu perbuat dan kalau perlu ia akan melakukan apa yang kamu takuti agar kamu mendapat pelajaran hidup dan menjadi lebih dewasa .. )
15 . Dua orang saling mengakui kesalahan masing-masing , maka kedua orang tersebut akan berteman sampai akhir hayat .
( Bukan karena terpaksa / merasa salah satu kalah / didamaikan / salah satu membutuhkan , tetapi mereka mulai saling menyadari kesalahan masing-masing dan menyadari persamaan sifat masing-masing dan menyadari persamaan sifat mereka , sehingga mereka saling membuka diri dan tak saling menyerang lagi serta saling teloransi ini yang membuat mereka bisa bersahabat sepanjang masa tanpa saling toleransi diantara mereka , satu orang saja mereka merasa lebih kaya , tinggi , pintar dan hebat dan melakukan tekanan kembali hancurlah persahabatan yang telah dibangun kembali . )
16 . Saling salah-menyalahkan , maka akan mengakibatkan putus hubungan .
( Jika dua orang saling menyalahkan maka keduanya akan saling menyerang dengan begitu keduanya akan saling terluka dan tidak akan mau berdamai , meskipun didamaikan dengan orang yang ahli mendamaikan pun akan sia-sia . Jika salah satu sudah tidak mau menyalahkan tetapi masih juga disalahkan maka ia akan menjahui orang tersebut dan ia tidak akan mau menemui orang itu sampai kapanpun . )
17 . Kalau kamu rela dan tulus menolong orang yang dalam keadaan susah , maka jangan sampai diketahui bahwa kamu sebagai penolong .
( Bukan karena sok baik / sok suci / sok mengikuti ajarannya / menunggu agar orang yang ditolong tahu dan ia akan membalas budi , tetapi menolong dengan hati yang tulus tanpa meminta apa-apa . )
18 . Jangan membicarakan sedikitpun kejelekan orang dibelakangnya , sebab kamu akan dinilai jelek oleh si pendengar .
(Bukan karena tak mau tahu / hati-hati / membiarkan kejelekan orang lain , tetapi kalau kita membicarakan orang lain dibelakangnya , itu sama saja mengosip padahal dirinya sendri mungkin berbuat begitu , apalagi orang yang kita ajak bicara mempunyai posisi dan sifat yang sama .
19 . Kalau kamu mengetahui orang berbuat salah , maka tegurlah langsung dengan kata-kata yang lemah-lembut , hingga orang itu menjadi insaf .
( Bukan karenan sok baik / sok suci / sok bijak , tetapi memberi nasehat orang yang berbuat salah adalah sama saja membantu orang tersebut supaya tidak menyesal dikemudian hari , tetapi bukan benar / salah menurutmu , tetapi lihatlah dan gunakan aturan tata-krama dan jangan membiarkan dia melawan hati nuraninya sendiri . Ada beberapa cara menasehati orang lain dan tergantung rasa sayang dan keperduliaanmu . Yang pertama : kalau ia berbuat salah , tegurlah langsung dengan kata-kata yang lemah-lembut , hingga orang itu menjadi insaf , ini bisa dilakukan puluhan dan ratusaan kali sehingga kamu mungkin menjadi bosan melakukannya dan akhirnya membiarkannya . Yang kedua tetapi kalau ia malah sengaja berbuat salah didepanmu , tegurlah dengan keras dan marahinya serta hina dia agar mau berubah dan tidak melakukan dengan sengaja perbuatan itu . Yang ketiga : Kalau ia malah semakin menjadi-jadi dan sengaja berbuat salah , biarkan saja dan jangan perdulikan lagi serta jangan dilarang biar ia berbuat semaunya , tetapi kita harus berusaha mengurangi / menghilangkan rasa sayang kita dan keperdulianmu , supaya kamu tidak terpengaruh dan malah marah dan sakit hati , mungkin dengan ini kita dapat mencegah / menghentikan perbuatan yang disengaja itu dan kita dapat menyadarkannya , tetapi akan kehilangan dan paling tidak kita tidak merusak orang lain secara langsung dan tak langsung .
20 . Doa dan sembah sujudmu akan aku terima , apalagi kamu bisa sabar dan menuruti jalanku .
( Bukan berdoa terus-menerus / berdoa karena ingin menunjukan orang lain / terlalu sabar , tetapi kita berdoa dengan ketulusan dan menjalani ajaran jalan kebenaran yang diajarkan dengan sungguh-sungguh tanpa terpengaruh orang lain . )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar