Help out with disaster relief efforts in THE WORLD. Donate now in Budha name

Don't have a PayPal account Sign Up Here

Daftar di PayPal, lalu mulai terima pembayaran menggunakan kartu kredit secara instan.
111

Jumat, 30 Januari 2009


TATA CARA SEMBAHYANG KEPADA KUAN YIN SEWAKTU MEMBACA MANTRA
KOO ONG KUAN SEE IM KENG

Bagi yang ada memuja Kuan See Im Pho Sat di rumah, disarankan pada waktu sembahyang pasang dupa/hio 1 batang, jangan 3 batang. Ingat! bila yang tidak ada memuja Kuan Se Im Pho Sat di rumah, pasang dupa/hio 3 batang di atas sebuah gelas bersih yang berisi beras dan sebelum membaca isi "KO ONG KUAN SE IM KENG" terlebih dahulu sembahyang kepada Thien Kong (Tuhan Yang Maha Kuasa) kemudian baru menyebutkan nama "Kuan Se Im Pho Sat sebanyak 3 kali.

Sembahyang ke Thien Kong menggunakan Dupa/hio sebanyak 3 batang, menghadap/memandang ke arah langit.
Setelah sembahyang ke Thien Kong selesai maka dupa/hio tersebut ditancapkan ketanah atau ditaruh pada tempat dupa/hio persembahyangan pada dinding tembok rumah.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu sembahyang dan membaca doa ini ialah:
Dilarang memiliki hati dan pikiran yang jahat.
Dilarang membaca sambil tiduran.
Dilarang merokok, minum alkohol, makan daging sewaktu membaca mantra.
Berlakulah sopan sewaktu melakukannya.

Sebelum membaca doa, sebaiknya melakukan sembah sujud 9 kali.

DOA WAKTU PASANG HIO
(doa ini hanya dibaca satu kali):
LOO HIANG CA JIAT,
HUAT KAI BONG HUN,
CU HUT HAI HWEE SUT YAU BUN,
SUEI CIE KIAT SIANG IEN,
SENG IE HONG IEN,
CU HUT HIANG CUAN SIEN.

Kemudian dilanjutkan pembacaan doa ini. sebaiknya dibaca minimum 3 kali:
LAM BU HIANG IEN KAI PHO SAT,
MO HOO SAT

CENG KHO GIAP CIN GAN
(doa untuk membersihkan "MULUT" dari segala perkataan dosa.sebaiknya dibaca minimum 3 kali):
SIU LI, SIU LI, MO HOO SIU LI,
SIU SIU LI, SAT PO HOO.

CENG SIN GIAP CIN GAN
( doa untuk membersihkan "BADAN" dari segala perbuatan dosa. sebaiknya dibaca minimum 4 kali):
SIU TOLI, SIU TOLI,
SIU MOOLI, SO PO HOO.

AN TO TEE CIN GAN
( doa untuk membersihkan "TEMPAT" dari segala godaan setan, jin atau roh jahat lainnya. sebaiknya dibaca minimum 3 kali):
LAM BU SAM BUAN TO, BUT TO LAM,
AM TO LO TO LO TEE BWIE, SAT PO HOO.

DOA UNTUK MENGUNDANG 8 PHO SAT:
Sebelum membaca doa ini, sembah sujud terlebih dahulu sebanyak 9 kali. Doa ini sebaiknya dibaca minimum 4 kali.

LAM BU KUAN SEE IEM PHO SAT MO HOO SAT,
LAM BU MIE LEK PHO SAT MO HOO SAT,

LAM BU HIE KONG CONG PHO SAT MO HOO SAT,

LAM BU PHO HIAN PHO SAT MO HOO SAT,

LAM BU KIM KONG CONG PHO SAT MO HOO SAT,

LAM BU BIAU KIAT SIANG PHO SAT MO HOO SAT,

LAM BU TIE KAI CIANG PHO SAT MO HOO SAT,

LAM BU TEE CONG ONG PHO SAT MO HOO SAT


KHAI KENG KIE
(doa pembukaan / siang can. doa ini hanya dibaca satu kali)

BU SIANG CHIEM BIE BIAU HUAT,
PIK CHIAN BAN KIAP LAN COO GIE,
NGO KIEM KIAN BUN TIK SIU TIE,
GUAN KAI JIE LAI CIEN SIET GIE,
LAM BU PUN SU SEK KIA BO NI HUT,
LAM BU PUN SU SEK KIA BO NI HUT

DOA HUT SUAT KOO ONG KUAN SEE IM KENG
( dibaca tiga kali )
KUAN SEE IM PHO SAT,
LAM BU HUT, LAM BU HUAT, LAM BU CENG,
HUT KOK YU YAN, HUT HUAT SIANG IEN,
SIANG LOK NGO CING, YU YAN HU HUAT,
LAM BU MO HOO PHOAN JIAK PO LO BIT SI TAI SIN CIU,
LAM BU MO HOO PHOAN JIAK PO LO BIT SI TAI BENG CIU,
LAM BU MO HOO PHOAN JIAK PO LO BIT SI BU SIANG CIU ,
LAM BU MO HOO PHOAN JIAK PO LO BIT SI BU TENG TENG CIU,
LAM BU CENG KONG PI BI HUT,
HUAT CIONG HUT, SU CU KIONG HUT,
CIOK YU ONG HUT, HUT KO SI NI TENG ONG HUT,
HUAT HOK HUT, KIM KONG CONG SAI CU YU HI HUT,
PO SIEN HUT, SIEN KONG HUT, YOK SU LIU LIE KONG HUT,
PO KONG KONG TIK SAN ONG HUT, SIEN CU KONG TIK PO ONG HUT,
KO KIE CU HUT, JI LAI HIAN KIAP CHIAN HUT,
CENG NGO PEK HUT, BAN NGO CIEN HUT,
NGO PEK HUA SIEN HUT, PEK IK KIEM KONG CONG HUT,
THING KONG HUT LIOK HONG LIOK HUT,
BENG HOO TONG HONG PO KONG GUAT THIAN GUAT BIAO CUN IEM ONG HUT,
LAM HONG SIE KIEN HUA ONG HUT,
SEE HONG CO ONG SIN TONG YAM HUA ONG HUT,
PAK HONG GUAT TIAN CHEENG CENG HUT,
SIANG HONG BU SOU CENG CIEN PO SIN HUT,
HEE HONG SIAN CEEK GUAT IEM ONG HUT,
BU LIANG CU HUT, TOO PO HUT,
SEK KIA BO NI HUT, MI LEK HUT,
O CHE HUT, O MI THO HUT,
TIONG YANG IT CHIAT CHIONG SENG, CU HUT SE KAI TIONG CIA,
HENG CU I TE SIANG, KIT CAI HI KONG TIONG CU YU I IT CIAT CIONG SENG,
KOK LENG AN UN HIU SIT, TIU YA SIU TI,
KENG BIAT SENG SEE KOU.

SIAU TO IE TOK HAI, NA MO TAI BENG KUAN SEE IM,

KUAN BENG KUAN SE IM, KHO BENG KUAN SE IM,
KAI BENG KUAN SE IM, YO ONG PHO SAT,
YO SIANG PHO SAT, BUN CU SIU LI PHO SAT,
PHO HIAN PHO SAT, HIE KONG CONG PHO SAT,
TEE CONG ONG PHO SAT, CING LIANG PHO SAT,
EK BAN PHO SAT, POU KONG ONG JIE LAI HOA SIEN PHO SAT,
LIAM LIAM SIONG CU KENG, CHI HUT SI CUN CHI SUAT CIU WAT.

Di lanjutkan dengan Doa :
LI PO LI PO TEE, KIU HO KIU HO TEE,

TO LO NI TEE, NI HO LO TEE.

PI LI NI TEE, MO HO KA TEE.

CIN LENG KIAN TEE, SO PO HO

Dibaca tiga kali .

SIP HONG KOAN SI IM .
IT CHIAT CU PO SAT .
SIA GOAN KIU CIONG SENG .
CHENG BENG SIK KAY THOAT .

JIAK YU PAK HOK CIA .
IN KHIN UI KAY SOAT .
JIAK SI YU IN YAN .
TOK SIONG KHAO PUT COAT .

SIONG KENG BOAN CHIAN PHIAN .
LIAM LIAM SIM PUT COAT .
HWEE HIAM PUT LEENG SIANG .
TOO PENG LIP THUI CIAT .

HUI NO SENG HOAN HI .
SU CIA PIAN SENG HOAT .
BOU GAN CHU SI HI .
CU HUT BONG SOAT .

Artinya :
Terpujilah avalokiteavara Bodhisatwa .
Na Mo Dharmaya .Na Mo Sanghaya .
Bagi siapa yang ingin mencapai Buddha,
Maka Buddha Dharma akan menjadi penolongnya .
Jika senantiasa senang berlaku suci dan bersih dari Sang Aku pasti membantu diperolehnya Buddha Dharma .

Na Mo Maha pradjnaparamita adalah Doa Yang Maha Keramat .
Na Mo Maha Pradjnaparamita adalah Doa yang tiada banding .
Na Mo CEENG KONG PIT BIT HUD , HOAT CONG HUT , SU CU KHONG HUT CIOK YU ONG HUT .

Sang Buddha memberitahu kepada :
Buddha SI BI TEENG ONG , Buddha HOAT HO ,
Buddha KIM KONG CONG SU CU YU HI ,
Buddha POO SIN ,
Buddha SIN THONG ,
Buddha YOO SU LIU LI KONG ONG ,
Buddha PHOU KONG TEEK SAN ONG ,
Buddha SIAN CU KONG POO ONG ,
Tujuh Buddha yang telah lampau ,
Ribuan buddha dari BHADRA KALPA yang sekarang dan yang akan datang .
Seribu lima ratus Buddha ,
Lima ratus Buddha HOA SIN .
Seratus juta Buddha KIM KONG CONG dan PARA Buddha TEENG KONG .
Enam Buddha dari enam penjuru :
Buddha POO KONG GOAT TIAN GOAT BIAO HOA ONG dari Timur .
Buddha SOU KIN HOA ONG dari selatan .
Buddha CO ONG SIN THONG HIAM HOA ONG dari Barat .
Buddha GOAT TIAN CHEENG CEENG dari Utara .
Buddha BU SOU CEENG CIN POO SIU dari atas .
Buddha SIAN CEEK GOAT IM ONG dari bawah .
Buddha BU LIANG SIU ditengah-tengah ( Di dunia fana ) .
Yang berada di dalam Buddha kchetra ,
Yang berjalan dan menetap di atas bumi dan yang di angkasa .
Karena belas-kasihnya kepada seluruh mahluk itu ,
Maka dititahkanya agar masing-masing mengasuhnya dengan aman dan tenang ,
Setiap siang hari dan petang senantiasa membina diri ,
Dalam hati senantiasa menghafal Sutra ini .
Dengan berbuat demikian dapatlah memadamkan api penderitaan daripada kehidupan dan kematian , serta memusnahkan segala mara bahaya .

Na Mo Avolokiteswara Bodhisattwa Yang maha cermerlang ,
Avolokiteswara Bodhisattwa sebagai pengawas Yang cermerlang .
Avolokiteswara Bodhisattwa sebagai pelindung Maha agung Yang cermerlang .
Avolokiteswara Bodhisattwa sebagai pembuka pintu keselamatan dan kebahagian yang cermerlang .
Bodhisatwa YOO ONG .
Bodhisatwa YOO SIANG .
Bodhisatwa Smantabhadra .
Bodhisatwa HI KONG CONG ,
Bodhisatwa KSITIGARBHA ,
Bodhisatwa CEENG LIANG POO SAN EK BAN CJU ,
Bodhisatwa PHO KONG ONG JI LAY HOA SIN .
Dari satu bait sampai pada kcbait yang lain terus melafalkan Sutra ini , Tujuh Buddha LOKADJYECHTA akan melindungi .

Bacalah doa seperti yang tersebut dibawah ini :
LI PO LI PO TEE, KIU HO KIU HO TEE,
TO LO NI TEE, NI HO LO TEE.PI LI NI TEE,
MO HO KA TEE.CIN LENG KIAN TEE, SO PO HO .
dibaca tiga kali .

Koan Si im yang berada do sepuluh penjuru .
Seluruh para Bodhisatwa .
Bersumpah hendak menolong seluruh makhluk yang ada .
Dengan hanya menyebut nama Nya , Terbebaslah dari semua derita .

Jikalau ada orang yang bijaksana .
Dengan tekun dan berprihatian bisa mencapai kebebasan .
Asalkan ada dasar kebajikan dan keyakinan .
Tiap hari membaca dan melafalkan tanpa henti .

Bila telah melafalkan sampai seribu kali banyaknya .
Dari satu bait ke bait yang lain .
Sang hati terus dalam sadar tiada putusnya .
Maka api kemarahan takkan dapat melukainya .
Segala senjata tajam akan segera terpatahkan sendirinya . ( Mungkin maksud / rencana jahat orang lain )

Yang membenci berbalik menjadi sayang .
( Asal mau berbuat baik dan minta maaf )
Yang mati akan jadi hidup bergelora .
( Mungkin ini yang awalnya putus asa , kembali bersemangat )
Janganlah ragu , bahwa semua ini hampa .
( Mungkin saja jangan memikirkan diri paling karena tak ada yang paling tinggi )
Para Buddha tak pernah salah dalam kata-kata .
( Yang salah orang yang sering mengunakan Sutra ini untuk mencari keuntungan )

Lingkaran untuk pembacaan Mantra/Dharani/Paritta
dibawah ini terdapat 1000 lingkaran ( horizontal 40 lingkaran x vertical 25 lingkaran = 1000 lingkaran ) yang berarti 1000 kali pembacaan mantra/dharani/paritta. hitamkanlah satu lingkaran setiap kali selesai membaca mantra/dharani/parit.

Mulai dari 1 sampai 1000
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

Mulai 1001 sampai 2000 :
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

Mulai 2001 sampai 3000 :
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

Mulai 3001 sampai 4000 :
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

Mulai 4001 sampai 5000 :
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

Mulai 5001 sampai 6000 :
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

Mulai 6001 sampai 7000 :
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

Mulai 7001 sampai 8000 :
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

Mulai 8001 sampai 9000 :
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

Mulai 9001 sampai 10000 :
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

Mulai 10001 sampai 11000 :
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

Mulai 11001 sampai 12000 :
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

Tuesday, August 5, 2008

PAI SUI LAU JEN 22 MUTIARA .

KATA-KATA MUTIARA
KEHIDUPAN DAN PEMBINAAN DIRI
(Pai Sui Lau Jen)


MUTIARA 1 :
Bila menyalahkan diri sendiri seperti menyalahkan orang lain, maka kesalahan kita akan sedikit.
Bila memaafkan orang lain seperti memaafkan diri sendiri maka tiada kesulitan yang timbul dalam berhubungan dengan orang lain.

MUTIARA 2 :

Di dalam pembinaan diri kita boleh keras terhadap diri sendiri,
Tapi dalam persaingan dengan orang lain janganlah melakukan hal tersebut.

MUTIARA 3 :
Hormatilah orang yang paling tidak engkau hormati, kasihilah orang yang paling jauh dihatimu (benci), dengan demikian hidup ini akan penuh dengan kegembiraan dan kesenangan.

MUTIARA 4 :
Manusia bila diperlakukan dengan hati sejati ( liang sin ), maka meskipun dia jahat bagaikan binatang atau setan, lama kelamaan akan timbul ketulusan hatinya.

MUTIARA 5 :
Nama yang harum muncul dari dalam hati yang merendah, yang dapat menerima hinaan, kesabaran dan kerendahan hati menyebabkan budi pekerti menjadi agung.

MUTIARA 6 :
Hati yang menempuh jalan Ketuhanan ( jalan Tao ) adalah lurus dan agung. Ilmu sesat adalah ajaib dan tersembunyi. lebih baik menjadi pelayan daripada menjadi budak ilmu-ilmu sesat.

MUTIARA 7 :

Mengkritik orang harus luwes, terlalu lurus adalah pantangan besar,
Menggunakan kepandaian harus halus, terlalu menonjol adalah pantangan besar.
Menghukum orang lain harus bersifat mendidik, terlalu kejam adalah pantangan besar.

MUTIARA 8 :
Bila kita menoleh kebelakang, merenung sejenak, kita dapati kesalahan kita telah bertumpuk,
Bila kita melangkah maju kedepan sambil memandang dengan sebelah mata, maka akan terasa telah memperoleh banyak kemajuan.

MUTIARA 9 :
Mempersatukan cita-cita orang banyak dapat menciptakan karya besar,
Tapi bila hanya seorang diri meskipun telah menguras semua kepandaian, namun jika timbul sedikit keraguan kecil saja takkan mampu kita menghadapinya.

MUTIARA 10 :
Berdiam diri dapat memelihara roh diri kita, maka bila dapat berdiam diri adalah bagaikan menyantap buah kebebasan jiwa,
Menahan diri dapat menghindari bahaya, maka bila dapat menahan diri adalah bagaikan menghirup sop aman sentosa.

MUTIARA 11 :

Jasa keuntungan jangan untuk diri sendiri saja tapi ingatlah akan orang lain, itulah namanya mengerti akan kemurahan hati,
Namun kesalahan jangan dilemparkan semuanya kepada orang lain, tapi sisakan sebagian untuk diri sendiri, itulah yang dinamakan berhati baik.

MUTIARA 12 .
Nilai tertinggi dari kemuliaan adalah dapat merendahkan hati, nilai tertinggi dari kekayaan adalah gemar beramal ,
Kaidah di dalam situasi kesusahan adalah tahu diri ,
Kaidah di dalam kemiskinan adalah tiada keinginan yang berlebihan .

MUTIARA 13 .
Tiada yang lebih mulia daripada mulianya seorang Nabi dan seorang yang bijak.

Tiada yang lebih hina dari pada orang yang tidak tahu malu.
Tiada yang lebih hina dari orang yang belum mendapatkan "Tao",
Tiada kekayaan yang lebih banyak dari pada kaya akan budi pekerti.

MUTIARA 14 .
Tiada ketentraman yang lebih tentram dari pada tahu batasnya akan kecukupan,

Tiada yang lebih bahaya dari pada kebanyakan bicara,
Tiada kegembiraan yang lebih gembira dari pada beramal,
Tiada kesengsaraan dari pada sengsaranya keserakahan,
Tiada akal yang lebih panjang dari pada di dalam permainan akal-akalan,
Tiada yang lebih kerdil daripada kerdilnya keyakinan akan diri sendiri yang berlebihan,
Tiada yang lebih terang daripada terangnya hukum alam,
Tiada yang lebih gelap daripada gelapnya kenifan diri sendiri,
Tiada kejahatan yang lebih jahat daripada mengumbar nafsu,
Tiada bahaya yang lebih besar daripada bahaya yang ditimbulkan dari mempergunjingkan orang lain.

MUTIARA 15 .
Beramal pasti ada pahalanya, hal ini adalah hukum alam.
Maka orang yang pengasih berdasarkan akan hukum ini menasehati orang,
Beramal tanpa pamrih (tanpa mengharapkan imbalan) adalah hati yang penuh kasih daripada nabi dan para suci.
Sedangkan seseorang yang budiman dengan niat hati yang demikianlah menolong umat manusia.
MUTIARA 16 .
Mawas diri dikala merenung, jangan mempergunjingkan kejengkelan dikala mengobrol.

Berbuat segala sesuatu janganlah berlebihan, mengkritik orang jangan sampai tidak ada batasannya.

MUTIARA 17 .
Saya tidak tahu orang yang bagaimanakah disebut sebagai seorang budiman.

Akan tetapi orang yang selalu mau berkorban itulah sebagai seorang budiman.
Sayapun tidak tahu bagaimanakah disebut orang yang berjiwa kerdil.
Tapi orang yang selalu ingin enak sendiri dan tidak memperdulikan orang lain itulah orang yang jiwanya kerdil.

MUTIARA 18 .
Bila hatimu gelap apa gunanya memasang lampu?

Bila hatimu tidak adil apa gunanya "Liam Keng" (berdoa dengan membaca kitab suci).

MUTIARA 19 .
Obat yang paling mujarabpun sulit menyembuhkan penyakit karma,

Rejeki berlimpah takkan membuat kaya orang yang bernasib miskin.
Menguntungkan diri sendiri dengan cara merugikan orang lain akan memperpendek usia.
Berbuat baik membina budi memberkahi anak cucu.

MUTIARA 20 .
Orang jahat ditakuti orang, tapi tuhan takkan pernah takut.

Orang baik sering ditekan, tapi Tuhan tidak pernah menekan orang baik.
Hukum karma jelas ada dan berjalan serta berakibat sampai pada anak cucu kita , tapi yang paling dekat adalah pada diri kita sendiri.

MUTIARA 21 .
Jagalah muluit sendiri. jangan selalu mempergunjingkan kejelekan orang lain,

Karena kekurangan akan diri sendiri kapankah kita pernah memberitahukannya kepada orang lain ?
Pertengkaran dan perselisihan janganlah dikeruhkan lagi, tampak olehmu orang-orang yang bersusah payah untuk mencelakakan orang lain, janganlah anda ikut untuk marah !
Menipu hati sendiri dapat menghabiskan rejeki sepanjang hidup,
Menempuh jalan pintas akan mendapat ganjaran miskin seumur hidup.

MUTIARA 22 .
Janganlah melakukan perbuatan yang tidak ingin diketahui oleh orang lain.

Bila anda sudah membaca buah karya "Kong Hu Cu" , maka anda sudah paham akan tata krama .
Dari "Cou Kung" seorang Budiman yang menghormati orang lain takkan pernah rugi,
Karena dia berlaku sopan santun terhadap orang lain.
Seorang Budiman meskipun dia berkuasa dia selalu ingat untuk menjaga berkahnya,
Tapi seseorang yang berjiwa kerdil menggunakan kuasanya untuk menindas orang.
Bila takut diketahui oleh orang lain, janganlah kita lakukan lagi.
Bila ingin disegani orang lain maka rajin-rajinlah belajar.
Ingat hina dikala memperoleh kehormatan dan bahaya disaat tenteram.
Berpikirlah tiga kali sebelum bertindak, menyesal tidak datang lebih dahulu.
Sepatah kata saja yang diucapkan takkan terkejar oleh larinya kuda (pegang janji) .
Berhati-hatilah didalam ucapan dan perbuatan, waspadalah selalu setiap saat.

10 TUNTUNAN KWAN YIM POU SAT

Tuntunan Kebaikan dan Kebenaran dari Avalokitesvara


1. Makhluk yang paling menakjubkan adalah manusia, karena dia bisa memilih untuk menjadi "setan" atau "malaikat".

2. Kebebasan bukan terletak pada kekuatan yang dimiliki melainkan bagaimana menggunakan kekuatan itu dengan benar.

3. Wahai orang orang yang menyalakan lilin dan membakar dupa! hendaknya dengan tulus hati menghayati arti Welas asih dan kasih sayang Dewi Kwan Yin.

4. Hidup duniawi tidak luput dari Lahir, Tua, Sakit, Mati dan Duka. untuk menghindarkan dari segala siksaan duniawi, maka sebelum anda harus mematuhi, menghormati dan mengamalkan ajaran-ajaran Tuhan Yang Maha Esa. Kuatkan iman jangan tergoda segala Versi ulah manusia yang bersifat negatif. Berbuat baik tanpa menampilkan diri.

5. Bila anda melekat dan terikat pada pendirian anda, maka anda tidak memiliki pandangan yang terang.

6. Bila kemelekatan dan keterikatan timbul, maka anda tidak memiliki pandangan yang benar.

7. Bila anda melekat dan terikat pada kehidupan ini, maka anda bukanlah seorang yang melatih diri dalam pengembangan bathin.

8. Menaklukkan ribuan orang belum bisa disebut sebagai pemenang tapi mampu mengalahkan diri sendiri itulah yang disebut penakluk gemilang.

9. Baik sepatutnya dibalas baik, jahat jangan dibalas jahat. Bukan tiada pembalasan, hanya belum saatnya Hukum Karma berlaku abadi.

10. Kesempurnaan manusia yang sejati bukan pada apa yang dimilikinya, melainkan bagaimana dirinya.


Tuesday, June 17, 2008

PRANIDHANA SUTRA .

Kstigarbha Bodhisattva Purva

PRANIDHANA SUTRA .

I. KEGAIBAN DISURGA TRAYASTRIMSA.

Demikian sebagaimana yang telah kudengar , pada waktu Hyang Buddha berada di surga Trayastrimsa membabarkan Dharma kepada ibunya, pada saat itu disepuluh penjuru dunia yang tiada batasnya berkumpulah para Buddha dan para Bodhisattva Mahasattva memuliakan nama Sakyamuni Buddha yang telah dapat melewati 5 kondisi kekeruhan dunia mempunyai kekuatan kebijaksanaan yang tiada bandingannya, demikian juga kemampuan untuk membimbing dan membina mereka sehingga mengerti Dharma perihal penderitaan dan kebahagiaan dimana masing2 dengan para pengikutnya memberikan penghormatan kepada Yang diJunjunginya .

Pada saat itu Hyang Tathagata tersenyum dengan memancarkan ratusan ribu koti awan bercahaya, Mahaparipurna Megha, Maha Maitri Karuna Megha, Maha Jnana Megha, Maha Prajna Megha, Maha Samadi Megha, Maha Laksmi Megha, Maha Punya Megha, Maha Guna Megha, Maha Sarana Megha, Maha Stotra Megha, sesudah memacarkan awan bercahaya yang tiada batasnya, juga mengeluarakan aneka suara yang sangat sulit untuk dipahami seperti Paramita Nada, Sila Paramita Nada, Ksanti Paramita Dana, Virya Paramita Nada, Dhyana Paramita Nada, Prajna Paramita Nada, Maitri Karuna Nada, Mudita Upekhsa Nada, Mukti Nada ,Anasvara Nada,Jnana Nada, Maha Jnana Nada, Simha Nada, Maha Simha Nada, Garjita Nada. Setelah mengeluarkan nada nada yang tak terkatakan ini keseluruh alam semesta sampai kedunia lainnya, para Dewa, Naga, Setan yang tak terhitung banyaknya datang berkumpul di Surga Trayastrimsa.

Mereka berasal dari Surga Catur Maharaja Kajika, Surga Trayastrimsa, Surga Yama, Surga Tursita, Surga Nirmanarati, Surga Paranirmita Vasavartin, Surga Brahma Kajika, Surga Brahma Purohitas, Surga Maha Brahma, Surga Parittabas, Surga Apra Manabha, Surga Abhasvara, SurgaPrattitasubhas, Surga Apramanasubha, Surga Subhakrtsna, Surga Punya Prasavas, Surga Anabrakha, SurgaBrhatpala Surga Asanjnisattva, Surga Avrha, SurgaAtapa, Surga Sudrsa, Surga Sudarsana, Surga Akanistha, Surga Maha mahesvara, sampai dengan Surga Naivasamjnana Samjnayatana .

Juga seluruh Dewa, Naga, Setan semuanya berkumpul bersama, yang berasal dari seluruh dunia dan dunia lainnya, antara lain hadir Dewa penguasa lautan, Dewa penguasa sungai, Dewa penguasa pohon-pohonan, Dewa penguasa gunung, Dewa penguasa bumi, Dewa penguasa danau, Dewa penguasa ladang, Dewa penguasa siang dan malam, Dewa penguasa angkasa, Dewa penguasa langit, Dewa penguasa makanan serta Dewa penguasa rumput-rumputan, demikian juga para makhluk lainnya ikut hadir semuanya.

Juga dari seluruh dunia sampai kedunia lainnya hadir para Raja Setan seperti Raja Setan bermata kejam, Raja Setan peminum darah, Raja Setan pemakan sari pati , Raja Setan pemakan kandungan telur, Raja Setan penyebar penyakit, Raja Setan penolak racun, Raja Setan yang mempunyai cinta kasih, Raja Setan pemberi berkah, Raja Setan berbudi luhur juga para Raja Setan lainnya semuanya berkumpul bersama.

Pada saat itu Sakyamuni Buddha memberitahukan kepada Pengeran Dharma Manjusri Bodhisattva Mahasattva Kalau engkau melihat kepada para Buddha dan para Bodhisattva, sampai para Dewa, Naga dan Setan didunia ini maupun diluar dunia ini yang pada hari ini berkumpul di Surga Trayastrimsa apakah engkau dapat menghitungnya ?

Manjusri Bodhisattva berkata kepada Hyang Buddha : Lokanantha,biarpun menggunakan kekuatan daya gaibku menghitungnya selama ribuan kalpa tetap tidak dapat mengetahuinya.” Hyang Buddha memberitahukan kepada Manjusri Bodhisattva ,bila Aku mengawasi dengan mata keBuddhaanku jumlahnya tetap tidak dapat terhitung banyaknya, hal ini dikarenakan beberapa kalpa jauh sebelumnya Ksitigarbha Bodhisattva telah menyelamatkan,sedang menyelamatkan, akan menjelamatkan dan yang telah mencapai kesempurnaan, sedang mengalami proses kesempurnaan dan akan memperoleh proses kesempurnaan.

Manjusri Bodhisattva berkata kepada Hyang Buddha : Lokanantha, Aku telah melatih akar kebajikan berkalpa kalpa jauh sebelumnya telah mencapai kesempurnaan mendengar sabda Hyang Buddha Aku dapat menerimanya dengan penuh keyakinan, tapi bagi mereka yang berada di jalan Sravaka dengan pencapaian yang terbatas, para Dewa, Naga dan delapan kelompok makhluk suci lainnya , sampai kepada makhluk yang akan datang lainnya, barangsiapa yang mendengar kata kata Hyang Buddha yang benar dan nyata ini, pasti akan timbul keragu-raguan ,jika dipaksa untuk menerimanya tidak akan terhindar untuk meremehkannya, Lokanantha, mohon jelaskanlah perbuatan apa yang dilakukan Ksitigarbha Bodhisattva Mahasattva sewaktu Ia menempuh Jalan Bodhisattva dan bagaimana Prasetyanya sehingga memungkinkan tercapainya kesempurnaan yang tak terbayangkan ini.?Hyang Buddha memberitahukan Manjustri Bodhisattva seandainya selama Trisahasra maha sahasra loka dhatu seluruh pandang rumput, hutan, bambu, alang alang, gunung batu masing masing menjadi satu, sungai gangga, pasir sungai gangga, dimana setiap butiran pasir sungai gangga menjadi satu dunia, dimana dalam dunianya setiap titik debunya menjadi satu kalpa ,inilah kondisi Ksitigarbha Bodhisattva yang memperoleh penerangan 10 tingkatan kesucian seorang Bodhisattva (Dasa Bhumika Bodhisattva), dimana kedudukannya lebih tinggi ribuan kali lipatan dibandingkan Ksitigarbha Bodhisattva memperoleh kesucian Srvaka dan Praceka Buddha.

Manjusri, Bodhisattva ini mempunyai kekuatan prasetya yang tidak terjangkau dengan pikiran, apabila pada masa yang akan datang terdapat putra putri yang berbudi mendengar nama Bodhisattva ini memuliakan namanya, bersujud padanya menyebut namanya melakukan puja sampai melukis, mencetak gambarnya, mengukir dan melapis rupangnya, orang tersebut akan terlahir seratus kali di Surga Trayastrimsa dan tidak akan terjatuh kealam samsara.
Manjusri, pada masa beberapa kalpa yang lalu Ksitigarbha Bodhisattva lahir sebagai anak seorang Sesepuh (Grhapati), dimana pada saat itu terdapat seorang Buddha dengan gelar Tathagata Simhavikriditaparipurnacarya . Pada waktu itu anak Sesepuh melihat rupa Hyang Buddha begitu agung dan berwibawa ,kemudian ia bertanya kepada Hyang Buddha melakukan prasetya apakah sehingga mempunyai bentuk rupa seperti itu” kemudian Hyang Buddha memberitahukan anak Sesepuh itu dengan mengatakan jika ingin mempunyai bentuk rupa yang sempurna seperti ini harus menolong membebaskan penderitaan para makhluk berkalpa-kalpa lamanya secara terus menerus” Manjusri, anak Sesepuh itu kemudian mengucapkan prasetyanya aku mulai hari ini selama kalpa yang tiada terhitung banyaknya sampai dengan akhir masa yang akan datang menggunakan Upaya Kausalya menolong semua makhluk yang berdosa dan menderita di enam alam tumimbal lahir sampai mereka mencapai penerangan sempurna baru aku menjadi Buddha”, inilah maha prasetya yang dibuat dihadapan Hyang Buddha dan hal ini masih berlangsung sampai saat ini yang telah melewati ratusan ribu najuta kalpa dan ia tetap masih menjadi seorang Bodhisattva.

Pada masa Asemkheya kalpa yang tak terhitung banyaknya, terdapat seorang Buddha dengan gelar Tathagata Padmasamadhisvararaja, dengan masa kehidupan Buddha ini mencapai empat ratus juta Asemkheya kalpa. Pada masa Saddharma Pratirupaka, hiduplah seorang putri Brahmana, karena banyak berbuat kebajikan, kehidupannya sangat senang selalu dihormati orang pada saat berjalan, berdiri, duduk dan berbaring selalu mendapat perlindungan dari para Dewa, tetapi ibunya mempunyai keyakinan yang salah menghina Triratna, Putri Brahmana ini dengan segala macam cara membimbing ibunya agar mempunyai pandangan yang benar, tetapi ibunya tidak mempercayai sepenuh hati sehingga pada saat kematian arwahnya terjatuh kealam Neraka Avici.

Putri Brahmana mengetahui bahwa pada saat berada didunia ibunya tidak percaya kepada Hukum Karma terlihat dari karma perbuatannya pasti terlahir di alam samsara dengan menjual rumahnya melakukan puja dupa, bunga dan perlengkapan lainnya serta melakukan pemujaan besar besaran di Vihara Buddha tersebut. Melihat rupang Tathagata Padmasamadhisvararaja begitu agung dan berwibawa di Vihara dengan penuh hormat dan sujud ia berpikir Hyang Buddha adalah maha sempurna dan maha bijaksana kalau saja masih berada di dunia ini setelah ibuku meninggal aku bisa bertanya kepada hyang Buddha sejogyanya Hyang Buddha tahu dimana tempat ibuku”. Pada saat itu Putri Brahmana menangis lama sekali kemudian memandang Hyang Buddha dengan perasaan sedih dan iba, tiba tiba terdengar suara diangkasa putri yang suci janganlah menangis janganlah bersusah hati, sekarang Aku akan menunjukan dimana ibumu berada” Putri Brahmana dengan sikap tangan beranjali memandang keangkasa lalu berkata dewa yang berbudi dari manakah, aku mempunyai kesedihan yang besar semenjak kehilangan ibuku, teringat kepadanya siang dan malam tanpa tempat bertanya dimana sekarang ia berada ?”

Pada saat itu diangkasa terdengar suara sekali lagi berkata kepada Putri Brahmana “ Aku adalah yang telah engkau pandang dengan penuh sujud yaitu Tathagata Padmasamadhisvararaja melihat keadaanmu yang mempunyai bakti yang lebih besar kepada ibumu dibandingkan dengan makhluk lainnya aku datang untuk memberitahukanmu” Setelah mendengar suara itu Putri Brahmana menjatuhkan diri ke tanah sehingga mengalami cedera kemudian dengan melihat keatas ia berkata semoga dengan cinta kasih Hyang Buddha segera dapat mengatakan dimana tumimbal lahir ibuku karena sekarang aku merasakan badanku hampir mati Tathagata Padmasamadhisvararaja memberitahukan Putri Brahmana setelah engkau melakukan puja, pulanglah kerumahmu dengan sikap duduk menyebut namaku karenanya engkau dapat mengetahui dimana ibumu tumimbal lahir”.

Setelah Putri Brahmana memberi hormat kepada Hyang Buddha ia kembali kerumahnya, teringat kepada ibunya lalu ia mengambil sikap duduk dan menyebut nama Tathagata Padmasamadhisvararaja. Setelah satu hari satu malam ,ia mendapatkan dirinya berada dan berdiri dipingir lautan yang airnya mendidih terdapat banyak binatang berkaki empat yang jahat badannya terbuat dari besi beterbangan diatas lautan, terlihat ratusan dan jutaan laki laki maupun perempuan yang sedang timbul tenggelam ditengah-tengah lautan sedang dicabik-cabik dan dimakan oleh binatang berkaki empat yang ganas itu, ,juga terlihat para Yaksa, masing masing dengan bentuk yang berbeda ada yang bermata banyak, bertangan banyak, berkepala banyak dan juga berkaki banyak, gigi yang keluar dari mulutnya bagaikan pisau yang tajam mereka menggiring orang orang hukuman tersebut mendekati binatang yang berkaki empat yang ganas tersebut, terjadilah perkelahian perampasan kepala atau kakinya sehingga mempunyai bentuk sedemikian rupa sehingga ia tidak berani lama lama melihatnya.
Pada saat itu, dengan kekuatan Hyang Buddha Putri Brahmana tidak merasa takut seorang Raja Setan bernama Amagadha datang menyambut Putri Brahmana dan berkata Bodhisattva yang baik, jodoh apakah yang membawa kemari ?, kemudian Putri Brahmana bertanya kepada Raja Setan itu apakah tempat ini? Raja Setan menjawab bahwa ini adalah lautan pertama dari sisi barat yang disebut Mahacakrawala.

Putri Brahmana bertanya lagi Apakah benar Alam Neraka berada ditengah tengah Mahacakrawala ?.
Raja Setan menjawab:” benar, Neraka terdapat didalamnya, lalu Putri Brahmana bertanya kembali mengapa ia bisa sampai di Neraka ?,dijawab oleh Raja Setan bahwa yang bisa datang ke Neraka hanya ada 2 sebab karena kekuatan Buddha dan karena kekuatan dorongan karma perbuatannya. Putri Brahmana bertanya kembali mengapa air disini bisa mendidih dan banyak orang terhukum dan binatang berkaki empat yang ganas?.

Raja Setan menjawab “ ini adalah orang orang berdosa dari daerah Jambudvipa yang baru saja meninggal dunia, apabila selama 49 hari tidak ada orang yang berbuat baik untuknya, menolongnya dari penderitaan ditambah lagi selama hidupnya tidak pernah berbuat baik maka sesuai dengan karma perbuatannya lautan penderitaan inilah yang harus mereka lalui lebih dahulu. Sepuluh yojana sebelah timurnya terdapat lautan yang penderitaannya 2 kali lipat dari lautan ini, kearah timur lagi masih terdapat satu lautan yang penderitaannya juga bertambah 2 kali lipat dari jumlah lautan tadi, inilah tempatnya yang merupakan hasil dari 3 perbuatan karma buruk yang ditanam.

Putri Brahmana kembali bertanya kepada Raja Setan Amagadha dimana letaknya Neraka ?
Raja setan Amagadha menjawab “ didalam 3 lautan ini terdapat ratusan ribu Neraka besar yang masing masing berbeda jenisnya, yang dikenal sebagai Neraka besar ada 18 yang lainnya ada 500 dengan penderitaan yang sangat kejam dan tidak terbatas, ,juga masih ada ratusan ribu yang mempunyai penderitaan tanpa batas.

Putri Brahmana bertanya kepada Raja Setan bahwa ibunya belum lama meninggal dunia ia tidak tahu arwahnya ada dimana, Raja Setan bertanya kepada Putri Brahmana, selama ibunya masih hidup apa yang menjadi kebiasaannya ? lalu dijawab oleh Putri Brahmana bahwa ibunya mempunyai pandangan salah mencemohkan dan menghina Triratna, kadang kadang percaya kemudian tidak menghormat lagi meskipun baru meninggal dunia beberapa hari saja tapi ia tidak tahu ada dimana. Raja Setan Amagadha bertanya apa marga ibunya lalu dijawabnya bahwa ayah ibunya berasal dari kasta Brahmana ayah bernama Sila Sudarshan dan ibunya bernama Vatri.

Raja Setan Amagadha merangkapkan tangannya dengan sikap beranjali berkata putri yang suci, harap kembali kerumah, tidak perlu kuatir dan bersedih, karena wanita yang berdosa Vatri 3 hari yang lalu telah terlahir di Surga karena anaknya yang berbakti telah melakukan puja untuk ibunya, berdana kepada Tathagata Padmasamadhisvararaja di vihara, atas perbuatannya tidak hanya ibunya yang terbebas tetapi masih ada orang orang berdosa lainnya yang ikut terbebas dan memperoleh kebahagiaan serta terlahir di surga.” Setelah selesai berbicara Raja Setan Amagadha merangkapkan tangannya dengan sikap beranjali lalu mengundurkan diri.
Putri Brahmana tersadar dari mimpinya, sadar akan semua peristiwa yang baru saja terjadi,kamudian ia pergi ke Vihara dihadapan rupang Tathagata Padmasamadhisvararaja ia mengucapkan Prasetyanya “ Mulai hari ini sampai berkalpa kalpa yang akan datang, Aku bertekad menggunakan segala macam cara menolong penderitaan semua makhluk yang menderita sebagai akibat perbuatan karma karma buruknya membimbing mereka agar secepatnya terbebas dari penderitaan”.

Hyang Buddha memberitahukan Manjusri Bodhisattva, bahwa Raja Setan Amagadha itu adalah Dravyasri Bodhisattva sedangkan Putri Brahmana adalah Ksitigarbha bodhisattva.

II.PERSAMUAN DARI KEKUATAN BUDDHA YANG TIDAK TERBATAS.

Pada waktu ratusan ribu juta koti yang tak terpikirkan, tak terukur dan tak terkatakan dari dunia ini, dimana diseluruh Neraka manifestasi dari Ksitigarbaha Bodhisattva hadir di Surga Trayastrimsa. Dengan kekuatan Hyang buddha berdatanganlah para mahkluk yang telah terbebas dari penderitaan yang telah keluar dari duniawi, semuanya ada ribuan juta nayuta, melakukan puja dengan mempersembahkan bunga dan dupa dihadapan Hyang Buddha , ini semua berkat bimbingan dari Ksitigarbha Bodhisattva sehingga selama nya tidak mundur lagi dari Anuttara Samyaksambodhi.

Dimana seluruh makhluk jauh berkalpa kalpa sebelumnya terombang -ambing dari kondisi kelahiran dan kematian, menderita di enam alam tumimbal lahir yang tidak ada henti hentinya karena adanya maha maitri karuna dari Ksitigarbha Bodhisattva dengan prasetya yang kuat semuanya memperoleh buah karma berupa kesempurnaan saat tiba di Surga Trayastrimsa batinnya penuh dengan kegembiraan mengagungkan Hyang Tathagata tanpa berpaling sekecappun.

Pada saat itu Hyang Tathagata, mengulurkan tangannya yang berwarna kuning keemasan meraba kepala manifestasi Ksitigarbha Bodhisattva yang banyaknya ratusan ribu juta koti yang tak terbayangkan, tak terbatas dan tak terkatakan di dunia ini kemudian berkata “ di dalam 5 kekeruhan dunia ini Aku mengajarkan para makhluk yang kurang akar kebajikannya, membimbing dan mengawasi batin mereka agar terkendalikan melalui perbuatan, ucapan dan pikiran, terbebas dari pandangan salah kembali ke jalan yang benar tetapi dari sepuluh, satu, dua masih ada yang berbuat jahat, Aku juga menifestasikan diriKu menjadi ratusan ribu koti menggunakan segala macam cara yang memudahkan untuk menyelamatkan mereka. Bagi yang mempunyai akar yang baik, mendengar ajaran ini dapat menerima sebagai keyakinannya dan memperoleh buah karma yang baik, sehingga memperoleh hasil yang cepat, bagi mereka yang bodoh dan mempunyai kegelapan batin memerlukan waktu yang lama untuk bisa kembali ke jalan yang benar, demikian juga bagi yang mempunyai karma berat yang tidak menghormati Buddha Dharma. Karena setiap makhluk mempunyai akar kebajikan yang berbeda maka manifestasi Buddha dalam menolong semua makhluk bisa berupa badan seorang laki laki, badan seorang wanita, badan seorang Dewa, Naga atau sebagai setan bahkan bisa sebagai gunung, hutan, kali, mata air, sungai, sebagai danau, kolam dan sumur yang bisa berguna dan bermanfaat untuk menyelamatkan semua makhluk atau mengunakan badan Raja Indra, Raja Brahma, Raja Cakravartin, sebagai umat awam, seorang Raja, seorang Perdana mentri, seorang Pejabat, seorang Bhiksu, Bhiksuni, Upasakha, Upasikha sampai dengan badan seorang Sravaka, Arhat, Pracekha Buddha serta Bodhisattva dalam menyelamatkan semua makhluk, ini semua adalah merupakan tubuh manifestasi dari Hyang Buddha Renungkanlah oleh kalian semua, bahwa berkalpa kalpa lamanya dengan penuh susah payah dan penderitaan membebaskan makhluk dari penderitaannya, menyelamatkan makhluk yang tidak mempunyai akar kebajikan dan menderita karena perbuatan karma buruknya, ini sebagai peringatan yang akan datang, karma yang diterima sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya. Pada saat terjatuh kealam Samsara dan menerima penderitaan,janganlah kalian kuatir, ingatlah pesanku pada saat di Surga Trayastrimsa, menolong semua makhluk didunia sampai kedatangan Maitreya Buddha, secepatnyalah memperoleh pembebasan bertemu dengan Buddha dan terbebas dari penderitaan.”, demikianlah sebagai yang tercatat.

Pada saat itu di dunia manifestasi tubuh Ksitigarbha Bodhisattva menjadi satu kembali dengan perasaan terharu berkata kepada Hyang Buddha “ jauh dari berkalpa kalpa yang lalu aku mengharapkan menerima bimbingan dari Hyang Buddha agar aku mempunyai kekuatan yang tidak terbayangkan dan kebijaksanaan yang tinggi agar badan manifestasiku dapat memenuhi dunia yang banyaknya bagaikan ratusan ribu koti butiran butiran pasir di sungai Gangga dimana disetiap dunia berubah menjadi ratusan ribu koti manifestasi disetiap manifestasi dapat menolong ratusan ribu koti manusia untuk mengajarnya kembali berlindung dan menghormat kepada Triratna agar selamanya terbebas dari lingkaran kelahiran dan kematian sampai tercapainya Nirvarna. Sekalipun didalam Buddha Dharma perbuatan baiknya bagai selembar bulu, setitik air, sebutir pasir, setitik debu atau bagaikan sehelai rambut dengan kekuatan Buddha secara berangsur-angsur aku dapat membantu membebaskannya, Lokanantha, janganlah kuatir atas karma buruk dari makhluk yang akan datang.”.

Saat itu Hyang Buddha memuji Ksitigarbha Bodhisattva bagus sekali, bagus sekali, aku akan membantu dengan senang sekali engkau akan memperoleh hasil setelah melewati kalpa kalpa yang panjang dengan membangkitkan prasetya menolong seluruh makhluk sampai memperoleh penerangan yang sempurna.

III. MERENUNGKAN KONDISI KARMA DARI PARA MAKHLUK.

Pada saat itu Ibunda Hyang Buddha, Putri Maha Maya dengan penuh hormat merangkapkan tangannya dengan sikap beranjali bertanya kepada Ksitigarbha Bodhisattva Sang Arya, para makhluk yang berada di JambuDvipa melakukan perbuatan yang berbeda-beda bagaimana hukum karma yang diterimanya ?”.

Ksitigarbha Bodhisattva menjawab “ ribuan juta kondisi dunia sampai ke negeri Buddha adalah berbeda, ada yang mempunyai alam Neraka ada yang tidak mempunyai alam Neraka, ada yang terdapat wanita dan ada yang tidak ter dapat wanita, ada yang ada Buddha Dharmanya ada yang tidak ada Buddha Dharmanya, sampai ke alam Sravaka, Arhat dan Pracekha Buddha demikian juga karma buruk yang diterima di Neraka juga tidak ada yang sama atau nomer satunya.

Putri Maha Maya berkata kepada Ksitigarbha Bodhisattva Aku hanya ingin mengetahui hukum karma yang diderita oleh para makhluk yang berasal dari Jambudvipa yang terjatuh di alam Samsara “

Kemudian dijawab oleh Ksitigarbha Bodhisattva Ibunda dengarkanlah,aku akan menjelaskannya”.

Ibunda Hyang Buddha berkata silahkan Yang Arya menjelaskannya”.
Ksitigarbha Bodhisattva mengatakan kepada Ibunda Hyang Buddha bahwa Hukum
karma yang diterima oleh para makhluk yang berasal dari Jambudvipa demikian
adanya :
1.Kalau ada makhluk yang tidak berbakti kepada orang tuanya atau sampai menganiayai ini akan langsung jatuh ke Neraka Avici dimana selama ribuan juta koti kalpa tidak dapat terbebas dari penderitaan.
2.Kalau ada makhluk yang melukai Hyang Buddha, menghina Triratna, tidak menghormat kitab suci juga akan terjatuh ke Neraka Avici, selama jangka waktu ribuan juta koti kalpa tidak dapat terbebas dari penderitaan.
3.Kalau ada makhluk yang merugikan Vihara yang merupakan tempat berkumpul yang abadi dari Yang Arya Sangha, menodai Bhiksu, Bhiksuni, melalukan asusila dilingkungan Sangharama, melukai atau membunuh makhluk demikian jika perbuatan ini dilakukan langsung terjatuh ke Neraka Avici, selama jangka waktu ribuan juta koti kalpa tidak dapat terbebas dari penderitaan.
4.Kalau ada makhluk yang menjadi Sramana tetapi batinnya bukan batin seorang Sramana, memboroskan penggunaan barang barang di Vihara, mendustai dan menipu umat awam, melanggar sila, melakukan perbuatan jahat demikian jika perbuatan ini dilakukan langsung terjatuh di Neraka Avici, selama jangka waktu ribuan juta koti kalpa tidak dapat terbebas dan penderitaan.
5.Kalau ada makhluk yang mencuri harta kekayaan Vihara, seperti beras, makanan minuman, baju sampai kepada barang yang tidak boleh diambil tetap diambilnya, jika perbuatan ini dilakukan langsung terjatuh ke Neraka Avici, selama jangka waktu ribuan juta koti kalpa tidak dapat terbebas dari penderitaannya.

Dikatakan lagi oleh Ksitigarbah Bodhisattva, Ibunda, kalau ada makhluk yang melakukan perbuatan buruk ini mereka akan langsung terjatuh ke Neraka Avici, dimana mengharapkan penderitaan ini berhenti sebentar saja tidak bisa.

Putri Maha Maya kembali bertanya kepada ksitigarbaha Bodhisattva “ mengapa disebut dengan nama Neraka Avici ?”

Ksitigarbha Bodhisattva berkata kepada Ibunda Putri Maha Maya “ Neraka hanya ada di dalam Mahacakrawala, didalam Mahacakrawala terdapat 18 Neraka dimana disetiap Neraka terdapat 500 Neraka yang masing masing mempunyai nama yang berbeda dan masih ada ratusan ribu Neraka kecil yang juga mempunyai nama yang berbeda beda. Didalam Neraka avici panjang tembok yang mengelilinginya 80 ribu yojana terbuat dari besi yang tingginya 10 ribu yojana , api berkumpul diatas Neraka dan tidak ada tempat yang tiada apinya, ditengah-tengah Neraka terdapat Neraka neraka yang saling berhubungan yang masing masingnya mempunyai nama, hanya satu Neraka yang bernama Avici, dikelilingi oleh tembok dengan panjang 80 ribu yojana tingginya seribu yojana, semua terbuat dari besi, baik diatas maupun didasar Neraka terdapat api, ular dan anjing besi dari mulutnya mengeluarkan api yang berjalan dari barat ketimur sambil mengeluarkan api. Ditengah Neraka ada ranjang besi yang panjangnya 10 ribu yojana orang yang menerima hukuman dapat melihat dirinya direntangkan diatas ranjang besi tersebut, inilah karma buruk yang diterimanya sebagai akibat perbuatan buruk yang dilakukannya. Selain itu orang yang menerima hukuman akan menjalani dan akan menerima penderitaan yang banyak, ratusan ribu yaksa maupun setan yang jahat dengan gigi bagaikan pisau dan mata bersinar bagaikan kilat menarik tangan orang yang berdosa, juga ada yaksa yang mengajungkan senjata trisula besi yang ditusukkan ditengah tengah badan orang yang berdosa dari perut sampai tembus kepunggungnya, dilempar keudara, ditarik kemudian ditaruh ke ranjang besi kembali. Juga ada elang besi yang mematuk mata dan ular yang melilit leher orang yang berdosa, ratusan paku dipantekan ditubuh, ditarik lidahnya, isi perutnya dikeluarkan dan dipotong potong, cairan besi panas dituangkan kedalam mulut, tubuh diikat dengan kawat panas, jutaan kali mati dan ratusan ribu kali hidup, inilah karma buruk yang diterimanya sebagai akibat dari perbuatannya, melalui jutaan koti kalpa mereka tidak dapat terbebas dari penderitaan ini, pada waktu dunia ini mengalami kehancuran sedangkan hukuman belum selesai ,orang orang berdosa ini akan tetap dilahirkan didunia lain untuk tetap menjalankan hukumannya , bila dunia ini mengalami kehacuran ia juga akan pindah demikian seterusnya sampai dimana dunia tersebut terbentuk kembali, demikian akan terus terulang kembali inilah karma buruk yang diterima tanpa henti-hentinya.

Ada 5 hal perbuatan karma yang disebut tak terputus
1. Siang dan malam secara terus menerus tanpa hentinya dan bersangsung berkalpa kalpa lamanya orang yang berdosa menerima hukumannya karena itu disebut tiada terputus.
2. Di Neraka avici berapapun jumlah orang yang berdosa entah satu ataun banyak tetap saja terasa penuh sesak, karena itulah disebut tak terputus.
3. 0rang berdosa tidak luput dari hukuman Yaksa yang memegang ruyung siksaan dari binatang yang bertubuh besi seperti burung elang,ular, srigala, anjing, siksaan dari lesung dan palu yang menumbuk tubuh, menggilas, menggergaji, mengebor, memahat, mengiris dan membabatnya dimasukan kedalam cairan yang mendidih, diikat dengan jala besi, tali besi, bara besi atau disuruh naik kuda besi panas, lalu dikupas kulitnya atau tubuhnya disiram cairan besi panas yang kemudian diberi makan besi panas dan meminum cairan besi panas demikianlah penderitaan yang berlangsung tanpa hentinya selama jangka waktu nayuta lamanya karena itu disebut tiada terputus.
4.Tidak melihat pria dan wanita, terpelajar atau bodoh, tua atau muda kaya atau miskin, Naga, Asura, Dewa atau Setan masing masing harus menerima karma buruk hasil perbuatannya karena itu disebut tiada terputus.
5. Bagi makhluk yang terjatuh ke Neraka, dari permulaan masuk sampai ratusan ribu juta kalpa setiap siang dan malam ribuan kali mati dan ribuan kali hidup, mengharapkan keringanan tidak dapat, kecuali karma buruknya telah berakhir bisa tumimbal lahir karena itu disebut tiada terputus.

Ksitigarbha Bodhisattva berkata kepada Ibunda Hyang Buddha “ inilah penjelasan dari Neraka Avici kalau mau secara luas dan terperinci tentang alat alat yang dipakai dalam menghukum dan nama nama Neraka lainnya ,hal ini tidak akan habis satu kalpa lamanya.
Habis mendengarkan ini Putri Maha Maya merangkapkan kedua tangannya sikap beranjali dengan wajah sedih memberi hormat dan mengundurkan diri.

IV.HUKUM KARMA DARI MAKHLUK HIDUP DI JAMBUDVIPA.

Pada suatu ketika Ksitigarbha Bodhisattva Mahasattva berkata kepada Hyang Buddha “ Lokanantha, setelah aku mempunyai kekuatan gaib dari Hyang Tathagata maka aku dapat memanifestasikan diriku yang banyaknya ratusan ribu koti guna menolong karma buruk para makhluk jika bukan dengan kekuatan maitri karuna Hyang Tathagata tidak akan dapat melakukan seperti ini, sekarang aku mengucapkan terima kasih atas apa yang diberikan Hyang Buddha menolong para makhluk di enam alam tumimbal lahir sampai Ajita (Maitreya) menjadi Buddha .demikianlah Lokanantha,janganlah ragu ragu akan hal itu.”

Hyang Buddha memberitahukan Ksitigarbha Bodhisattva, bahwa semua makhluk yang belum terbebas dari penderitaan mempunyai sifat dan kesadarannya yang selalu berubah, sebentar melakukan perbuatan jahat sebentar lagi melakukan perbuatan baik, perbuatan jahat dan baik timbul karena terpengaruh dari keadaan dan lingkungan tumimbal lahir di lima alam tanpa berhenti melewati kalpa yang banyaknya bagaikan titik titik debu didalam belenggu kesesatan dan kesusahan bagaikan ikan yang berenang mengikuti arus yang menuju ke jala mungkin sementara bisa meloloskan diri sesudah itu akan terjerat kembali, karena melihat ini aku jadi kuatir dan ragu ragu, karena engkau telah menyatakan prasetya yang kuat dan menyanggupi untuk menyeberangi dan menolong semua makhluk yang berdosa berkalpa kalpa lamanya ,aku jadi tidak ragu ragu lagi.

Setelah menyatakan ini, ditengah tengah persamuan ada seorang Bodhisattva Mahasattva yang bernama Dhyanasvararaja yang bertanya kepada Hyang Buddha ? okanantha, Ksitigarbaha Bodhisattva yang berasal dari beberapa kalpa yang lalu, apakah yang menjadi prasetyanya sehingga Hyang Buddha memujinya sedemikian rupa,mohon Hyang Buddha menjelaskannya ?”
Pada saat itu juga Hyang Buddha memberitahukan kepada Dhyanasvararaja Bodhisattva ? engarkan dan renungkanlah yang baik, aku akan menjelaskannya hal ini padamu. Pada asemkheya nayuta kalpa yang tak terbilang pada masa lalu , pada waktu itu ada seorang Buddha dengan gelar Tathagata Sarvajnasidha,
seorangArhat ,Samyaksambuddha,Vidyacaranasampanna,Sugata.Lokavid,,Anuttara,Purusa Damya Sarathi, sasta Deva Manusyanam, Buddha,Lokanantha,masa kehidupan Buddha tersebut adalah 60 ribu kalpa lamanya, sebelum menjadi seorang Sramana, beliau adalah seorang Raja disuatu negara kecil dan berteman dengan seorang Raja tetangganya, bersama-sama menjalankan 10 perbuatan bajik dan banyak melakukan perbuatan baik untuk semua makhluk. Karena penduduk dari negara tetangganya masih banyak berbuat jahat maka kedua Raja sepakat untuk mencari daya upaya bagaimana membimbing dan menolong semua makhluk kearah kebajikan. Seorang Raja mengeluarkam prasetyanya ? ntuk secepatnya menjadi Buddha agar dapat menolong semua makhluk tanpa kecuali “ sedangkan Raja yang lainnya berprasetya “ menolong semua makhluk yang berdosa agar bebas dari penderitaan baru menjadi Buddha “.
Hyang Buddha memberitahukan Dhyanasvararaja Bodhisattva, bahwa Raja yang mempunyai prasetya untuk secepatnya menjadi Buddha adalah Tathagata Sarvajnasidha sedangkan Raja yang mempunyai prasetya selamanya menolong semua makhluk baru menjadi Buddha adalah Ksitigarbha Bodhisattva.

Disamping itu pada asemkheya kalpa yang tak terhitung dimasa lalu didunia ada seorang Buddha dengan gelar Tathagata Suddhanapadmanetra, mempunyai masa kehidupan 40 kalpa dimasa ajaran Terbentuknya Dharma. Pada masa itu ada seorang Arhat melakukan kebajikan dan menolong serta membimbing semua makhluk. Pada suatu hari bertemu dengan seorang wanita yang bernama Jyotinetra yang memberikan puja kepadanya, Arhat tersebut bertanya kepadanya apa yang engkau inginkan, lalu Jyotinetra menjawab pada hari kematian ibunya ia banyak berbuat baik tapi tidak tahu dimana sekarang ibunya berada.

Arhat tersebut timbul rasa kasihannya kemudian memasuki samadhinya dan melihat bahwa ibunya Jyotinetra terjatuh ke alam Samsara dimana ia sedang mengalami penderitan yang berat. Arhat tersebut bertanya kepada Jyotinetra, selagi ibumu masih hidup pekerjaan apa yang dilakukannya karena sekarang ia sedang menerima penderitaan yang berat di alam samsara. Jyotinetra menjawab ? buku suka sekali makan ikan dan penyu,ia paling suka makan telur ikan yang digoreng atau direbus, karena kesukaannya ia membunuh beribu ribu nyawa yang tak terhitung banyaknya, Arya yang pengasih bagaimana cara menolongnya ?”

Arhat mengasihinya dengan menggunakan cara yang paling memudahkan untuknya ia berkata ? alau engkau dengan sungguh sungguh hati menyebut namanya Tathagata Suddhanapadmanetra menaruh rupangnya atau lukisannya lakukan puja bakti agar baik yang masih hidup dan atau yang telah meninggal dunia memperoleh manfaat dan perlindungan nya”.

Jyotinetra setelah mendengar itu lalu menjual semua barang kesukaannya mencari gambar dan rupang Hyang Buddha, memberikan persembahan dihadapannya dengan hati sujud dan penuh hormat, menangis dengan sedih sambil menatap dan memuliakannya. Menjelang tengah malam ia bermimpi bertemu dengan Hyang Buddha dengan tubuh berwarna kuning keemasaan, besarnya bagaikan gunung Semeru memancarkan sinar yang terang menerang lalu memberitahukan Jyotinetra bahwa tidak lama lagi ibunya alan terlahir didalam keluarganya ia bisa berbicara begitu merasa lapar dan dingin.

Tak lama setelah itu seorang pembantu wanita dirumahnya melahirkan seorang anak laki laki dimana dalam 3 hari setelah kelahirannya anak tersebut bisa berbicara, sambil menangis tersedu-sedu ia memberitahukan Jyotinetra didalam kehidupan dan kematian menanggung buah karma perbuatannya dan memberitahukan bahwa ia adalah ibunya yang telah terjerumus ke alam Samsara untuk jangka waktu yang lama, setelah meninggalkan Jyotinetra ia terjatuh ke alam Neraka, sebagai akibat dari kekuatan karma baiknya ia terlahir di alam manusia meskipun terlahir miskin dan terhina, juga mempunyai umur yang pendek, dimana sesudah berusia 13 tahun, aku akan jatuh kembali ke alam Samsara, apakah engkau mempunyai cara lain untuk menolong aku.

Sewaktu mendengarkan kata kata itu Jyotinetra tidak ragu ragu lagi bahwa inilah ibunya sambil menanggis ia berkata kepada anak tersebut jika benar benar engkau ibuku engkau harus tahu perbuatan dosa apa yang telah engkau lakukan sampai terjatuh kealam Samsara ini “. Anak laki laki itu menjawab ? arma buruk yang kuterima ini sebagai akibat 2 perbuatan yang telah kulakukan, melakukan pembunuhan dan menfitna jika bukan jasa pahala yang telah engkau perbuat untuk menolong dan membebaskanku dari penderitaan ini aku belum bisa terbebaskan.
Jyotinetre setelah mendengar kata kata itu lalu bertanya ? ukuman apa yang engkau terima di Neraka ?” Anak laki laki itu menjawab “ penderitaan yang diterima karena dosa yang diperbuat sangatlah mengerikan, ratusan ribu tahunpun sukar untuk mengungkapkannya “. Setelah Jyotinetra mendengarkan kata kata ini ia menangis dengan sedih sambil menengadah kelangit ia berkata “ semoga ibundaku selamanya terbebas dari alam Neraka dan sesudah usia 13 tahun terbebas dari karma buruknya dan tidak terjerumus ke dalam alam Samsara, sepuluh penjuru para Buddha tunjukanlah cinta kasihmu, kasihanilah aku dengarkanlah demi ibundaku kunyatakan prasetyaku semoga ibundaku salamanya terbebas dari 3 alam samsara, tidak terlahir dikalangan rendah dan tidak jadi perempuan lagi, selama berkalpa kalpa tidak menerima kondisi ini, aku bertekad sampai hari ini dihadapan rupang Tathagata Suddhanapadmanetra sehingga ratusan ribu koti kalpa yang akan datang untuk menjalankan prasetyaku menolong semua makhluk yang menderita akibat karma buruknya selagi berada dialam dunia, seluruh alam Neraka hingga 3 alam Samsara, agar dapat meninggalkan alam Neraka, binatang serta alam Preta sampai para makhluk yang berdosa tersebut mencapai alam KeBuddhaan, baru aku menjadi Buddha.”

Setelah mengucapkan prasetya ini terdengarlah Tathagata Suddhanapadmanetre berkata ? yotinetra, engkau mempunyai cinta kasih dan balas kasihan yang luar biasa, melakukan perbuatan baik dengan maha prasetya untuk ibumu, aku melihat ibumu setelah 13 tahun menerima karmanya akan terlahir sebagai Brahmacarin dengan usia 100 tahun, setelah menjalani karma ini, ia akan terlahir di negeri Buddha Asokbya selama berkalpa kalpa menolong Dewa dan Manusia yang banyaknya bagaikan butiran butiran pasir disungai Gangga sampai ia menjadi Buddha “.

Hyang Buddha memberitahukan Tathagata Dhyanasvararaja bahwa Arhat yang membantu menolong Jyotinetra adalah Bodhisattva Aksayamati, sedangkan ibunda Jyotinetra adalah Bodhisattva Vimuktika dan Jyotinetra adalah Ksitigarbha bodhisattva, Karena cinta kasih dan balas kasihannya selama berkalpa kalpa lamanya melaksanakan prasetyanya menolong semua makhluk yang banyaknya bagaikan butiran pasir di sungai Gangga .

Jika dimasa yang akan datang terdapat laki laki atau wanita yang tidak melakukan perbuatan baik, melainkan melakukan perbuatan jahat, tidak percaya adanya hukum karma , berzinah, berdusta, menfitnah dan mengeluarkan kata kata kasar ,menghina ajaran Buddha, makhluk yang melakukan perbuatan ini pasti terjatuh ke alam Samsara, tapi kalau mereka bertemu dengan seorang Kalyana Mitra, guru atau sahabat yang baik yang dapat membimbing dalam waktu yang singkat menyatakan berlindung kepada Ksitigarbha Bodhisattva, maka para makhluk tersebut dapat terbebas dari 3 alam Samsara. Apalagi bagi mereka yang dengan sungguh hati menyatakan berlindung dan menghormat serta bersujud dan memuliakannya dengan mempersembahkan puja dupa, bunga, pakaian, permata dan makanan, kalau para makhluk menjalankan hal ini maka ratusan ribu koti kalpa yang akan datang mereka akan memperoleh kebahagiaan di alam Dewa, kalau karma dialam Dewa telah berakhir mereka akan terlahir kembali ke alam Manusia dan akan menjadi Raja selama ratusan ribu kalpa lamanya dan mereka dapat mengingat sebab akibat dari kehidupan yang lalu . Dhyanasvararaja , engkau melihat bahwa Ksitigarbha Bhodhisattva mempunyai kekuatan yang tak terbayangkan untuk menolong semua makhluk karena itu kalian para Bodhisattva setelah mendengarkan Sutra ini harus menyebar luaskannya”.

Dhyanasvararaja berkata kepada Hyang Buddha “ Lokanantha ,jangan kuatir aku bersama sama dengan ratusan juta koti para Bodhisattva Mahasattva yang menerima kekuatan dari Hyang Buddha akan menyebar luaskan Sutra ini agar semua makhluk yang hidup didaerah Jambudvipa memperoleh karma yang baik”.

Setelah mengatakan hal ini Dhyanasvararaja Bodhisattva beranjali menghormat dengan penuh sujud kemudian mengundurkan diri.

Pada saat itu Catur Maha Dewa bangkit dari tempat duduknya, beranjali dengan hormat bertanya kepada Hyang Buddha ? okanantha, mengapa Ksitigarbha Bodhisattva yang sudah ribuan kalpa membangkitkan prasetya sampai hari ini masih juga belum selesai menolong semua makhluk dan masih harus membangkitkan kembali prasetyanya, mohon Lokanantha memberikan penjelasannya ?

Hyang Buddha berkata kepada Catur Maha dewa “ Sangat baik, sangat baik, hari ini demi kebaikan engkau dan para makhluk yang akan datang Dewa, manusia dan para makhluk lainnya, Aku akan menjelaskan bagaimana caranya Kstigarbha Bodhisattva menolong membebaskan para makhluk berdosa di dunia (Jambudvipa) dari lingkaran lautan kehidupan dan kematian “. Catur Maha Dewa menjawab “ Lokanantha,aku ingin mendengarkannya”
Hyang Buddha menjelaskan kepada Catur Maha Dewa bahwa sejak jauh berkalpa kalpa yang lalu Ksitigarbha Bodhisattva sampai hari ini masih belum selesai menolong semua makhluk karena rasa maitri karunanya kepada semua makhluk yang telah melakukan karma buruk, disamping itu ia melihat pada kalpa kalpa yang tak terhitung dimasa yang akan datang, karma atau sebab yang ditanam bagaikan pohon rambat yang tiada putus-putusnya karena itulah ia tetap menjalankan prasetya. Demikianlah para Bodhisattva didunia menggunakan ratusan ribu koti cara untuk menolong dan membimbing semua makhluk didunia. Catur Maha Dewa, Ksitigarbha Bodhisattva menjelaskan bagi mereka yang melakukan perbuatan membunuh akan memperoleh karma usia yang pendek, yang melakukan perbuatan merampok dan mencuri akan memperoleh karma kehidupan yang sangat miskin penuh dengan penderitaan, bagi yang melakukan perbuatan berzinah atau melakukan perbuatan asusila akan memperoleh karma sebagai burung dara, burung belibis, bagi yang suka mengeluarkan kata kata kotor akan memperoleh karma keluarga yang selalu berselisih, bagi mereka yang suka menfitnah akan memperoleh karma lidah yang pendek dan mulut yang bau busuk, bagi yang suka marah akan memperoleh karma muka yang buruk jelek dan tubuh yang cacat, bagi mereka yang hidupnya kikir akan meperoleh karma keinginnya selalu tidak tercapai, bagi yang rakus akan memperoleh karma busung lapar dan kehausan, bagi yang suka berburuh akan memperoleh kematian yang mengerikan dan gila, bagi yang tidak berbakti dan mempermalukan kedua orang tuanya akan memperoleh bencana alam yang bisa menimbulkan kematian, bagi yang suka membakar hutan akan memperoleh sakit gila sampai kematiannya, bagi ayah ibu yang jahat dan kejam akan memperoleh cambukan, bagi mereka yang suka menjaring dan menjebak binatang akan memperoleh perpisahan dalam keluarga, bagi mereka yang menghina Buddha Dharma Sangha akan memperoleh kebutaan, bisu dan tuli, bagi mereka yang meremehkan dan berlaku sombong terhadap Dharma akan selamanya terlahir dialam Samsara, bagi mereka yang memboroskan dan mencuri serta mengunakan seenaknya milik Vihara berkalpa kalpa akan terlahir di Neraka, bagi mereka yang menodai Sangha dan mencemari kedudukan Sangha akan terlahir di alam binatang, bagi mereka yang menyiksa makhluk dengan cara merebus, membakar, memancung, melukai dan menguliti akan berputar terus dialam tumimbal lahir, bagi mereka yang melanggar Sila berpandang makan akan terlahir sebagai binatang yang kelaparan dan kehausan, bagi yang melakukan atas sila kemudian melanggarnya akan terlahir sebagai binatang berbulu yang kelaparan, bagi mereka yang menggunakan barang bukan miliknya dan memboroskannya akan terlahir miskin dan tidak tercapai keinginannya, bagi mereka yang sombong dan angkuh akan terlahir sebagai budak/pembantu, bagi mereka yang suka memecah belah dan menghasut akan terlahir tidak berlidah dan sukar berbicara, bagi mereka yang mempunyai pandangan yang salah akan terlahir didaerah terpencil. Inilah gambaran secara kasar dari ratusan ribu koti yang diterimanya sebagai akibat dari perbuatan badan, ucapan dan pikiran yang dilakukan semua makhluk di Jambudvipa.

Karena karma yang dilakukan makhluk di Jambudvipa berbeda-beda maka Ksitigarbha Bodhisattva menggunakan ratusan ribu cara yang memudahkan untuk mengajar dan membimbing mereka. Demikianlah para makhluk tersebut lebih dahulu menerima karma seperti tersebut diatas baru mareka masuk ke alam Neraka yang akan dialaminya berkalpa kalpa tanpa dapat keluar dari kondisi ini karena itu engkau harus dapat menjadi pelindung Manusia dan Negara agar para makhluk tidak lagi melakukan perbuatan yang tersesat.
Setelah mendengar ini Catur Maha Dewa menjadi sedih dengan tangan beranjali mereka mengundurkan diri.

5. NAMA NAMA ALAM NERAKA .

Pada suatu ketika Samanthabadra Bodhisattva Mahasattva bertanya kepada Kstigarbha Bodhisattva sang Arya, demi untuk para Dewa, Naga dan 4 jenis makhluk lainnya yang hidup di masa sekarang maupun dimasa yang akan datang sampai dengan dimasa Kemerosotan Dharma yang akan datang didunia dan sampai ke Jambudvipa ini, apakah nama nama Neraka yang akan menjadi tempat mereka sebagai akibat perbuatan buruknya?”.

Ksitigarbha Bodhisattva menjawab “ Yang Arya aku dengan menggunakan kekuatan dari Hyang Buddha dan kekuatan dari Yang Arya, akan menguraikan nama nama Neraka atas karma buruk dan perbuatan buruk yang telah dilakukannya. Yang Arya ,disebelah timur Jambudvipa ada sebuah gunung yang bernama Cakrawala, kondisi keadaannya sangat gelap sedikitpun tidak ada sinar matahari ataupun bulan.

Ada Neraka yang besar bernama Anatraya, ada lagi Neraka yang bernama Avici dan ada Neraka neraka lain yang disebut Neraka dengan empat sudut, Neraka Pisau terbang, Neraka Panah api, Neraka Gunung pencepit, Neraka Tombak penebus, Neraka Kereta besi, Neraka Ranjang besi, Neraka Sapi besi, Neraka Baju besi, Neraka cairan Tembaga, Neraka yang berpilar pilar, Neraka Api berkobar, Neraka Pembajak lidah, Neraka Pemenggal kepala, Neraka Membakar kaki, Neraka pencungkil mata, Neraka Biji besi panas, Neraka Perselisihan, Neraka kapak besi, Neraka Penuh kebencian, kemudian Kstigarbha Bodhisattva melanjutkan, Yang Arya, didalam Cakrawala karena begitu banyaknya Neraka sehingga tidak dapat terhitung, ada lagi yang disebut Neraka Meratap, Neraka Mencabut lidah, Neraka tempat pembuangan kotoran manusia, Neraka kunci tembaga, Neraka Gaja Api,Neraka anjing Api, Neraka Kuda Api, Neraka Sapi Api, Neraka gunung Api, Neraka Batu Api, Neraka Ranjang Api, Neraka balok api, Neraka Elang Api, Neraka Gergaji Api, Neraka Pengupas kulit, Neraka Peminum Darah, Neraka pembakar tangan, Neraka pembakar kali, Neraka Duri Api, Neraka rumah terbakar, Neraka rumah besi, Neraka Srigala Api . Inilah uraian dari Neraka neraka tersebut dan ditengah tengah Neraka itu masih ada Neraka neraka kecil yang jumlahnya ada satu, dua, tiga, empat bahkan ratusan ribu dengan nama nama yang berbeda.”.

Ksitigarbaha Bodhisattva memberitahukan Samanthabadra Bodhisattva “ Yang Arya, inilah karma buruk yang diterima para makhluk dari Jambudvipa yang telah melakukan perbuatan jahat, kekuatan karma yang begitu besar bisa menyamai tingginya gunung Semeru dalamnya sedalam lautan yang dapat menghalangi jalan menuju ke Buddhaan, oleh karena itu para makhluk tidak boleh meremehkan perbuatan jahat sekecil apapun dengan menganggap tidak berdosa, karena setelah mati pasti menerima karmanya. Bapak, anak sampai kesanak saudara meskipun mempunyai tali ikatan tapi mempunyai jalan karma yang berbeda, karena itu tidak ada saling menggantikan untuk menerima hukum karmanya. Sekarang dengan menggunakan kekuatan Hyang Buddha aku akan menjelaskan hukum karma yang diterima sebagai akibat perbuatan buruk yang dilakukannya, mohon yang Arya dapat mendengarkannya”.

Samanthabadra menjawab “ Sudah lama aku mengerti hukum karma atas 3 karma buruk, mohon Yang Arya bisa membabarkannya agar dapat mengajak para makhluk yang hidup dimasa yang akan datang, dimasa Kemerosotan Dharma yang melakukan perbuatan jahat, bisa mendengarnya dan menyatakan berlindung kepada Hyang Buddha”.

Ksitigarbha Bodhisattva berkata “ Yang Arya ,Neraka bagi perbuatan yang jahat adalah demikian, ada Neraka dimana lidah orang yang berdosa ditarik seperti sapi membajak, ada neraka dimana hati dari orang yang berdosa dimakan oleh Yaksa, ada neraka dimana badan orang yang berdosa dimasak dalam kuali cairan mendidih, ada nereka dimana orang yang berdosa memeluk pilar tembaga panas, ada neraka dimana orang yang berdosa dibakar dalam kobaran api yang dasyat, ada neraka yang dipenuhi salju dan es, ada neraka yang dipenuhi oleh kotoran manusia dan air kencing, ada nereka yang terdapat tongkat terbang, ada neraka tembok berapi, ada neraka yang berdosa ditumbak dada dan punggungnya, ada neraka dimana orang berdosa kaki dan tangannya dibakar, ada neraka dimana orang yang berdosa dililit ular besi, ada neraka orang yang berdosa dikejar dan digigit anjing besi, ada neraka dimana orang yang berdosa menaiki keledai besi . Yang Arya demikianlah hukum karma yang mereka terima, didalam tiap neraka terdapat ratusan ribu alat hukuman, tidak hanya terbuat dari tembaga dan besi juga terbuat dari batu dan api, ini 4 jenis barang yang dipergunakan sebagai akibat perbuatan karma buruk yang dilakukan oleh para makhluk. Kalau harus menjelaskan secara terperinci hukuman yang terdapat didalam setiap neraka ada ratusan ribu penderitaan tergantung berapa banyak neraka tersebut .Sekarang dengan menggunakan kekuatan Hyang Buddha sampai Yang Arya bertanya inilah penjelasanku dan kalau diperjelas lagi sampai berkalpa kalpapun tiada habis habisnya.”

VI. MEMULIAKAN TATHAGATA.

Pada suatu waktu Hyang Buddha memancarkan sinar terang menerang keluar dari tubuhnya, menerangi ratusan ribu juta koti tanah Buddha yang banyaknya bagaikan butiran butiran pasir disungai Gangga. Dengan mengeluarkan suara yang keras memberitahukan kepada para Buddha dan seluruh Bodhisattva Mahasattva, sampai kealam Dewa, Naga, Preta, Manusia dan bukan manusia, sekarang dengarkanlah aku memuji dan memuliakan Ksitigarbha Bodhisattva Mahasattva sampai kesepuluh penjuru dunia, dengan menggunakan kekuatan maitri karuna yang tak terbayangkan menolong melindungi semua makhluk yang menderita akibat perbuatannya, setelah aku mencapai Nirvarna, kalian para Bodhisattva, Dewa, Naga serta Preta gunakanlah berbagai macam cara (upaya kausalia) melindungi Sutra ini agar dapat membimbing semua makhluk mencapai kebahagiaan Nirvana .

Setelah berkata demikian diantara para Persamuan adalah seorang Bodhisattva yang bernama Samantavistara dengan tangan beranjali penuh hormat berkata kepada Hyang Buddha ? okanantha, sekarang terlihat bagaimana Lokanantha memuji dan memuliakan Ksitigarbha Bodhisattva yang mempunyai kekuatan jasa pahala yang tidak terbayangkan karenanya demi untuk para makhluk dimasa yang akan datang, dimasa Kemerosotan Dharma menjelaskan manfaat dan gunanya Ksitigarbha Bodhisattva dalam menjelaskan hukum karma kepada manusia dan Dewa beserta Raja Dewa, Naga dan 8 kelompok para makhluk lainnya sampai kepada makhluk yang akan datang, dengan menjunjungi tinggi menerima pembabaran Hyang Buddha.

Pada saat itu Hyang Buddha memberitahukan Samanthavistara beserta 4 makhluk lainnya “ dengarkanlah yang baik, aku akan menjelaskan bagaimana manusia dan dewa memperoleh manfaat, berkah serta kebajikan dari Ksitigarbha Bodhisattva.”
Samanthavistara bertanya “ Lokanantha,jelaskanlah kami akan penuh gembira mendengarkannya “.

Hyang Buddha memberitahukan Samanthavistara “ dimasa yang akan datang kalau ada putra putri yang berbudi mendengar nama Ksitigarbha Bodhisattva Mahasattva dengan tangan beranjali memuliakannya, bersujud dihadapannya, mengagungkannya orang tersebut akan melewati karma buruknya selama 30 kalpa lamanya. Samanthavistara, kalau ada putra putri yang berbudi dengan melukis dan membuat rupang Bodhisattva dari tanah, dari batu, emas, perak, tembaga atau besi melakukan puja dan bersujud dihadapannya maka orang tersebut akan terlahir selama 100 kali di Surga Trayastrimsa dan selamanya tidak terlahir dialam Samsara,jika jasa pahala ini telah berakhir, akan terlahir di alam manusia sebagai Raja yang mempunyai kekuasaan besar.

Kalau ada seorang wanita yang tidak ingin terlahir lagi sebagai seorang wanita harus melakukan puja bakti dihadapan rupang Ksitigarbha Bodhisattva yang terbuat dari lukisan, terbuat dari tanah, batu, logam, besi dan sebagainya, setiap harinya melakukan puja bunga dan dupa, makanan, pakaian , sutra yang berwarna warni, panji panji dan sebagaainya sebagai persembahan. Putri yang berbudi setelah ratusan ribu kalpa tidak akan terlahir lagi dengan bentuk wanita, demikianlah penjelasan ini kecuali dengan kekuatan maitri karuna menerima bentuk badan wanita untuk menolong semua makhluk menerima kembali kekuatan puja bakti beserta kekuatan jasa pahalanya maka ratusan ribu juta kalpa lamanya tidak terlahir sebagai wanita. Disamping itu Samanthvistara, jika ada seorang wanita yang terlahir berwajah buruk, terhina dan banyak penyakit, kalau ia dihadapan rupang Ksitigarbha Bodhisattva dengan sungguh hati bersujud dan memuliakannya maka orang tersebut ribuan juta kalpa akan menerima bentuk tubuh yang sempurna. Kalau wanita yang buruk rupa tadi tidak berkeberatan terlahir sebagai wanita lagi maka dalam ratusan ribu juta koti akan terlahir sebagai wanita bangsawan, selir raja, istri pembesar, istri sesepuh dengan paras yang sangat cantik dan wajah yang sempurna, kalau dengan sungguh hati memuja dan bersujud kepada Ksitigarbha Bodhisattva akan mendapat perlindungan karma yang demikian adanya.

Dan juga Samanthavistara jika ada putra putri yang berbudi, dapat dihadapan gambar Ksitigarbha Bodhisattva dengan penuh kegembiraaan, menyanyi memuliakan namanya, melakukan puja bunga dan dupa, mengajak satu orang sampai dengan banyak orang melakukan perbuatan ini selama kehidupan sekarang sampai dengan kehidupan yang akan datang akan memperoleh perlindungan ratusan ribu setan dimana siang dan malam melindungi kehidupannya, sampai mencegah berita buruk sampai terdengar olehnya bahkan sampai dirinya mendapat bahaya kecelakaan.”

Demikian Samanthavistara, pada masa yang akan datang,jika terdapat manusia yang jahat, Dewa yang jahat dan setan yang jahat begitu melihat putra putri yang berbudi mengatakan berlindung, menghormat dan melakukan puja, memuliakan serta bersujud dihadapan rupang Ksitigarbha Bodhisattva , mereka menertawakan., mengejek merusak dan menghinanya dengan mengatakan bahwa kebaikan yang dibuatnya tidak ada jasa pahalanya, menertawakan, menghina dibelakangnya, menarik orang bukan saja dilakukan terhadap satu orang atau banyak orang sampai sekejap saja timbul pikiran menertawakan dan merusaknya maka orang tersebut ribuan kalpa setelah Buddha Parinirvana karmanya terlahir di Neraka Avici, menerima karma yang berat sebagai akibat perbuatannya. Setelah kalpa tersebut lewat terlahir di alam setan gentayangan (Preta) setelah ribuan kalpa lewat akan terlahir dialam binatang, setelah ribu kalpa lewat akan terlahir di alam manusia sebagai orang miskin hina papa, panca indra tidak sempurna selalu terpengaruhi oleh karma buruknya untuk berbuat jahat, tidak lama kemudian terlahir lagi dialam samsara. Karena itu Samanthavistara, menertawakan, merusak orang yang sedang melakukan puja bakti akan menerima hukum karma ini disamping itu mereka juga mempunyai pandangan yang jahat dan merusaknya orang yang sedang melakukan perbuatan baik.
Demikian juga Samanthavistara,jika pada masa yang akan datang, ada putra putri yang menderita sakit, tergeletak diranjang hiduppun tidak matipun tidak, malam hari selalu bermimpi ketemu setan yang jahat sampai kearwah sanak saudaranya atau arwah yang berasal dari alam setan gentayangan (preta), berhari-hari, berbulan -bulan lamanya sehingga kondisi badannya menjadi payah dan lemah, hidup seperti ini alangkah tidak bahagianya, hal ini disebabkan karma perbuatannya yang lalu yang belum terbayar lunas, sehingga sangat sulit untuk meninggal atau disembuhkan hal hal ini tidak terlihat dengan mata biasa, didalam hal ini dihadapan rupang Buddha dan Bodhisattva membaca sutra ini dengan suara yang keras atau menggunakan barang kesayangan orang sakit tersebut seperti pakaian, perhiasan ,rumah sambil mengatakan didepan orang yang sakit dengan suara yang keras Aku bernama............yang sedang sakit dihadapan rupang Buddha dan Bodhisattva melakukan puja dengan menyerahkan barang milikku atau melakukan puja dengan membaca sutra membuat gambar Bodhisattva, mendirikan Vihara dan Pagoda atau memasang lampu pelita atau berdana kepada Vihara dan Sangha, demikianlah diulang 3 kali sambil menyuruh orang sakit mendengarkannya .

Dalam kesadarannya sudah terpisahkan dan nafasnya sudah putus, dari hari pertama sampai dengan hari ke 7, setelah orang tersebut meninggal dunia membaca sutra ini dengan suara yang keras, meskipun mempunya karma yang buruk, bahkan melanggar Pancanantarya karma (Garuka Karma) dapat terbebas dari karma buruknya dan terlahir dimana ia bisa tahu tentang nasibnya, apalagi kalau ada putra putri yang berbudi menulis sendiri sutra ini atau menyuruh orang lain menulisnya atau melukis sendiri gambar Bodhisattva atau menyuruh orang lain melukisnya, karma yang diterimanya akan memperoleh pahala perlindungan yang besar sekali. Demikianlah Samanthavistara kalau terlihat ada yang membaca sutra ini sampai menulisnya sutra ini, bahkan menghormatinya, engkau harus menggunakan bermacam-macam cara untuk mendorong orang orang tersebut agar giat berlatih dan tidak mundur batinnya. Ini akan mendapat pahala dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang selama ribuan juta kalpa yang tak terbayangkan.

Disamping itu Samanthavistara, kalau terdapat para makhluk dimasa yang akan datang, bermimpi atau pada saat terkatuk2 melihat setan sampai dengan berbagai macam bentuk, dalam keadaan sedih dan menangis, berwajah murung dan berkeluh kesah, tampil menakutkan dan ketakutan mereka adalah ayah, ibu atau sanak saudara laki laki maupun wanita, suami atau istri pada satu kelahiran yang lalu, 20 kali kelahiran yang lalu, 100 kali kelahiran yang lalu atau seribu kali kelahiran yang lalu yang terjatuh ke alam samsara tanpa dapat meninggalkannya, mereka mengharapkan adanya kekuatan Buddha dapat menolongnya karena itu mereka menampakan dirinya agar bisa menggunakan berbagai macam cara untuk membebaskan mereka dari alam samsara.

Samanthavitara,dengan kekuatanmu ajaklah sanak saudara itu untuk membaca sutra ini dihadapan Altar Hyang Buddha dan Bodhiattva atau menyuruh orang lain membacanya sebanyak 3 kali atau 7 kali, terdengar oleh mereka yang berada di alam samsara, sehingga mereka terbebas dari penderitaan karenanya didalam mimpi atau pada saat terkatuk katuk tidak akan bertemu lagi. Ada lagi Samanthavistara, kalau para makhluk yang akan datang, yang berasal dari golongan rendahan, baik sebagai budak laki maupun wanita, sampai kepada mereka yang hidupnya tidak mempunyai kebebasan sama sekali, tersadar akan perbuatan yang telah dilakukannya lalu membangkitkan rasa menyesal dan bertobat, dengan sungguh sungguh hati bersujud dihadapan rupang Ksitigarbha Bodhisattva 10 ribu kali, dengan demikian orang terrsebut akan memperoleh karma ribuan juta tahun terlahir sebagai orang kaya dan tidak akan terlahir di alam samsara .

Ada lagi Samanthavitara, jika ada para makhluk yang akan datang yang terlahir didaerah Jambudvipa, para kesatrya, para Brahmana, para sesepuh para umat yang berbudi serta seluruh makhluk manusia yang lahir dari marga dan suku yang berbeda,laki laki atau wanita selama 7 hari membaca sutra yang agung ini dan membaca nama Ksitigarbha Bodhisattva sebanyak 10 ribu kali, maka anak yang baru lahir ini baik laki laki maupun wanita meskipin mempunyai karma akan terkena marabahaya, bisa terbebas dari bencana ini, hidup akan penuh dengan kegembiraan dan kebahagiaan, berumur panjang,jika ia dilahirkan mempunyai karma yang baik akan bertambah bahagia dan panjang umur .

Lain hal lagi Samanthavistara, kalau terdapat para makhluk dimasa yang akan datang, dimana para makhluk yang terlahir di Jambudvipa pada setiap bulannya pada tanggal 1, 8, 23, 24, 28, 29 dan 30 , dimana pada hari hari tersebut diatas merenungkan untuk meringankan karma buruk yang telah diperbuat dengan melakukan Smrti, tidak melakukan perbuatan buruk lagi seperti antara lain melakukan pembunuhan, pencurian, perzinahan, perbuatan dusta dan ratusan ribu perbuatan dosa lainnya, dengan menggunakan 10 hari tersebut dihadapan rupang Hyang Buddha, Bodhisattva atau orang orang suci lainnya dengan membaca 1 kali sutra ini, maka didalam radius seratus yojana dapat mengalami kehidupan tanpa adanya bencana malapetaka. Bagi mereka yang hidup dalam satu rumah,tua maupun muda pada ratusan ribu tahun yang akan datang selamanya dapat meninggalkan alam samsara,jika dapat setiap 1 hari dari 10 hari tadi membaca 1 kali sutra ini, dimasa kelahiran sekarang ini seluruh anggota keluarganya terbebas dari penyakit yang menakutkan, pakaian dan makanan akan berlimpah. Oleh sebab itu Samanthavistara, engkau tahu bahwa Ksitigarbha Bodhisattva demikian adanya mempunyai kekuatan yang tiada taranya yang dapat digunakan untuk hal hal tersebut diatas selama ratusan ribu kalpa, untuk para makhluk yang terlahir di Jambudvipa mempunyai jodoh yang kuat dengan Ksitigarbha Bodhisattva, kalau saja para makhluk mendengar nama Ksitigarbha, melihat rupangnya, dapat mendengar 3 kata, 5 kata atau 1 bait gatha dari sutra ini maka pada saat kelahiran sekarang ini akan memperoleh kehidupan yang tentram dan bahagia. Pada kelahiran yang akan datang ratusan ribu juta kelahiran akan terlahir sempurna dan terlahir dikeluarga yang kaya raya.”

Pada saat itu Samanthavitara Bodhisattva, setelah mendengar Hyang Buddha memuji dan memuliakan Kstigarbha Bodhisattva sambil berlutut tangan beranjali berkata “ Lokanantha aku telah lama tahu bahwa Ksitigarbha Boodhisattva mempunyai kekuatan yang tidak terbayangkan dan mempunyai maha prajna yang kuat. Aku akan mengajukan pertanyaan untuk kepentingan para makhluk yang akan datang, Lokanantha, apakah nama sutra ini dan bagaimana cara penyebarannya ?”

Hyang Buddha memberitahukan Samanthavistara bahwa sutra ini mempunyai 3 nama , yang pertama bernama Dasar Prasetya Ksitigarbha Bodhisattva, yang lainnya bernama Dasar Prilaku Ksitigarbha Bodhisattva dan yang lainnya lagi bernama Dasar Kekuatan Prasetya Ksitigarbha Bodhisattva, Karena Bodhisattva ini dengan maha prasetyanya selama jauh berkalpa kalpa sebelumnya bertekad untuk menolong para makhluk, untuk itulah kalian membantu menyebar luaskan sutra ini. Setelah mendengarkan ini Samanthavistara dengan sikap hormat tangan beranjali bernamaskara lalu mengundurkan diri.

VII. MANFAAT BAGI YANG HIDUP DAN MENINGGAL .

Pada suatu saat Ksitigarbha Bodhisattva bertanya kepada Hyang Buddha “ Lokanantha, aku melihat bahwa makhluk yang terlahir di daerah Jambudvipa mempunyai prilaku dan pikiran yang selalu berbuat karma yang buruk, jauh dari perbuatan yang baik, memperoleh kemunduran dalam batinnya jika mereka bertemu dengan kondisi yang buruk mereka akan cepat terpengaruh dan terseret kedalamnya, ini bagaikan orang yang membawa batu berat melewati jalan yang berlumpur semakin melangkah semakin dalam, jika ia bertemu dengan seorang Kalyana Mitra yang membantu mengurangi bebannya atau mengurangi seluruhnya dengan kekuatan dari Kalyana Mitra yang membantunya, untuk mengangkat kakinya sehingga menapak tanah yang datar dan menasehatinya untuk berhati-hati agar tidak menempuh kejalan yang berbahaya lagi.

Lokanantha, para makhluk belajar melakukan perbuatan buruk dari sedikit sampai menjadi banyak dan tidak terbatas, kalau semua makhluk belajar seperti hal tersebut maka pada saat diambang kematian para orang tua, sanak saudara, harus melakukan perbuatan baik dengan memberi jalan dengan memasang panji2 lampu pelita Dharma, membaca sutra, melakukan puja dihadapan para Buddha dan Bodhisattva menyebut nama Buddha, Bohisattva, Praceka Buddha berulang-ulang ditelinganya orang yang sedang menuju keambang pintu kematian, agar terdengar sampai kedalam Alayavijnana para makhluk yang sudah melakukan karma buruk tersebut, karena kalau tidak mereka pasti masuk ke alam samsara, hanya tergantung jodoh yang ditanam oleh para sanak saudaranya untuk mereka yang sedang diambang kematian agar makhluk yang berbuat dosa tadi bisa terbebas.

Dan kalau dapat ditambah lagi dalam 49 hari sejak kematiannya banyak melakukan perbuatan baik, ini dapat membantu makhluk tersebut secepatnya meninggalkan alam samsara dan terlahir dialam manusia atau dewa, menerima kebahagiaan dan pada masa sekarang manfaat yang diterima oleh sanak saudaranya juga tidak terbatas.

Pada hari ini aku berkata dihadapan Hyang Buddha “ Lokanantha, Para dewa, naga, 8 kelompok makhluk lainnya, manusia dan bukan manusia, para makhluk yang berada diJambudvipa, pada hari diambang kematiannya harus hati hati tidak melakukan perbuatan membunuh, tidak menciptakan jodoh yang buruk, tidak mengundang setan, arwah, jin untuk menolong orang yang meninggal, Mengapa ?Karena melakukan perbuatan pembunuhan sampai dengan mengundang setan tidak ada kekuatan untuk membantu orang yang meninggal, bahkan menanam karma yang buruk sehingga memperoleh karma yang berat, seandainya pada kelahiran yang akan datang atau pada saat kelahiran sekarang mendapat karma baik terlahir di alam Manusia atau dialam Dewa tapi karena jodoh yang ditanam oleh sanak saudaranya tidak baik pada saat ia diambang pintu kematian ini bisa menghalanginya orang yang sedang diambang kematian tersebut untuk terlahir dialam yang lebih baik. Apabila orang yang diambang kematian itu pada masa hidupnya kekurangan akar kebaikan, dimana setiap perbuatannya selalu berbuat jahat pasti terlahir dialam samsara lebih lebih lagi jika sanak saudara/keluarganya menambah dengan perbuatan perbuatan buruknya.

Hal ini sebagai diumpamakan seseorang yang baru datang dari perjalanan yang jauh selama 3 hari tidak makan bertemu dengan orang yang dekat kemudian menambah berat bebannya lagi hal ini akan menambah berat pikulannya lagi.Lokanantha, aku mengawasi para makhluk yang terlahir di Jambudvipa masih bisa belajar Buddha Dharma dan melakukan perbuatan baik, entah seujung rambut, setitik air, sebutir pasir atau setitik debu semuanya tahu untuk berbuat ini dan masih ada manfaatnya .”

Setelah menyatakan ini didalam persamuan ada seorang Sesepuh bernama Mahapratibhana yang telah mencapai tingkatan kesempurnaan tidak ada kelahiran lagi dimana pada sekarang ini ia tampil dengan badan sebagai seorang sesepuh yang bertekad untuk menolong sepuluh penjuru para makhluk. Dengan sikap tangan beranjali dan penuh hormat bertanya kepada Ksitigarbha bodhisattva ? ang Arya , bila para makhluk yang terlahir diaerah Jambudvipa setelah meninggal dunia sedikit atau banyak ada sanak saudara/keluarga yang melakukan perbuatan baik , menyediakan makanan vegetarian, apakah ada gunanya dan dapatkah membebaskan dari penderitaan ?”

sumber : Suhu Virya Guna

http://www.avg.or.id/kisah.php?id=47

Maha Karuna Dharani Sutra

Maha Karuna Dharani Sutra

Demikian yang aku dengar,
saat Hyang Sakyamuni Buddha berada di Gunung Pu Tuo Lo, tempat Istana Avalokitesvara,
Hyang Sugata duduk di tempat yang teragung.
Duduk dengan posisi Simha, yang terbuat dari beraneka mustika;
tempat memuliakan Hyang Thatagata.
Dihiasi oleh ratusan bendera artribut kebesaran para Bodhisattva dan Dewata.
Pada saat itu Sang Tathagata berada di atas tempat duduknya yang selanjutnya ingin membicarakan perihal Cung Ce To Lo Ni (Saddharana Dharani) , antara lain dihadiri oleh Para


Maha Bodhisattva Mahasattva yang tidak terhitung banyaknya yaitu;
Cung Che Wang Phu Sa, Pao Wang Phu Sa,
Yo Wang Phu Sa, Yo Sang Phu Sa,
Kuan Se Im Phu Sa, Ta Se Ce Phu Sa,
Hua Yen Phu Sa, Ta Cuang Yen Phu Sa,
Pau Chang Phu Sa, Te Chang Phu Sa,
Cing Kang Chang Phu Sa, Si Kung Chang Phu,
Mi Le Phu Sa, Phu Shien Phu Sa

demikianlah seluruh Bodhisattva Mahasattva yang mempunyai kekuatan gaib yang dapat memberikan berkah tidak terkira di dunia ini .
Terdapat juga tiada terhitung banyaknya Maha Sravaka, Para Arahat yang telah menjalankan Dasa Bhumika; di mana Maha Kasyapa sebagai pemimpinnya.
Juga terdapat tidak terhitung banyaknya Para Brahma dan Raja Langit, dibawah pimpinan San Ca Fan Mo (Brahma Sanca).
Juga tidak terkira banyaknya Para Pangeran dari alam Karma Dhatu yang di pimpin oleh Chi Pho Cie Thien Ce.

Demikian pula Para Dewa Pelindung Dharma yang dipimpin oleh Thi Thou Lai Ca.
Terdapat juga tiada terhitung banyaknya Para Dewa, Naga, Yaksa, Gandhaeva, Asura, Garuda, Kinnara, Mahoraga, Manusia, bukan manusia; yang dipimpin oleh Maha Dewa Naga Pala.
Terdapat juga tidak terhitung banyaknya para wanita dari Karma Dhatu yang dipimpin oleh Thung Mu Thien Ni.

Terdapat juga tidak terhitung banyaknya Dewa Angkasa (Shi Khung Sen), Dewa Sungai, Dewa Laut, Dewa Sumber Air, Dewa Danau, Dewa Pohon Obat, Dewa Tempat Tinggal, Dewa Air, Dewa Api, Dewa Bumi, Dewa Angin, Dewa Tanah, Dewa Gunung, Dewa Batu, Para Dewa Istana yang tiada terkira banyaknya hadir dalam pertemuan Dharma ini.

Di dalam Persamuan Dharma ini, Avalokitesvara Bodhisattva memancarkan cahaya terang benderang. Cahayanya berwarna emas yang dapat menembus sepuluh penjuru dunia dan mempengaruhi Tiga Ribu Maha Besar Alam Semesta, Istana Dewa, Istana Naga, juga Istana Para Dewa-Dewa yang lain terguncang adanya. Sungai, kali, lautan yang luas, Gunung Besi, Gunung Semeru, Gunung Tanah, Gunung yang gelap gulita, semuanya juga terguncang Matahari, Bulan, benda-benda di luar angkasa (bintang) tertutup cahayanya sehingga tidak terlihat muncul.

Pada saat itu Chung Che Wang Phu Sa melihat keadaan yang aneh ini, berdiri dari tempat dudukNya, merangkapkan kedua belah tangannya, dan bertanya kepada Hyang Buddha: “ Siapakah yang mempunyai kesaktian seperti ini ?”, bertanya dengan menggunakan syair sebagai berikut:

• Siapakah pada hari ini mencapai kesadaran agung, memancarkan sinar yang begitu terang benderang.
• Sepuluh penjuru dunia berwarna keemasan. Demikian juga Tiga Ribu Alam Semesta.
• Siapa yang pada hari ini memperoleh kesempurnaan dengan mempertunjukkan kekuatan Maha Dewa.
• Negeri Buddha tanpa batas seluruhnya bergetar, di Istana Naga dan Dewa tidak ada ketenangan.
• Hari ini semua makhluk terdapat keragu-raguan, tidak terukur kekuatan jodohnya.
• Untuk Para Buddha, Para Bodhisattva, Maha Sravaka, untuk Para Brahma, Dewa, dan Suku Sakya lainnya,
• Mohon kesedian Sang Sugata Yang Maha Maitri Karuna menjelaskan asal dari kegaiban ini.

Hyang Buddha memberitahukan kepada Chung Ce Wang Phu Sa: “Orang Budiman, pada pertemuan ini ada seorang Bodhisattva Mahasattva bernama Avalokitesvara yang telah membina diri dari kalpa yang tidak terhitung lamanya, sudah memperoleh kesempurnaan Maha Maitri Maha Karuna. dan telah berhasil membina diri sesuai ajaran Dharani yang tiada batasnya, untuk memberikan ketenangan, kegembiraan kepada semua makhluk. Demikianlah kekuatan kesaktian yang diperolehNya”. Demikianlah yang telah dikatakan Hyang Buddha.

Pada saat itu Hyang Avalokitesvara berdiri dari tempat dudukNya, merapikan jubahNya, beranjali menghadap Hyang Buddha dan berkata: “Sang Bhagava Saya mempunyai Mantra Maha Karuna Dharani. Sekarang ingin ‘Ku sampaikan agar para makhluk dapat memperoleh ketenangan dan kegembiraan, menghilangkan segala macam penyakit, memperoleh usia yang panjang, memperoleh kemakmuran, melenyapkan seluruh karma buruk yang berat, menjauhi kesusahan, menambah pahala sesuai dengan ajaran Dharma, menyempurnakan akar kebajikan, menjauhi rasa ketakutan, secepatnya tercapai keinginannya, mohon kesedian Sang Bhagava mendengarkan dengan penuh welas asih dan menyetujuinya.

Hyang Buddha bersabda: “ Orang Yang Budiman Anda membangkitkan Maha Maitri Karuna, memberikan ketenangan dan kegembiraan kepada semua makhluk mengulang Dharani ini. Inilah saatnya yang benar untuk menyampaikan kepada semua orang, Tathagata penuh kegembiraan demikian juga Para Buddha.”

Avalokitesvara Bodhisattva berkata kepada Buddha: “ Aku mengingat kembali ribuan kalpa yang lalu, pada saat itu hidup seorang Buddha yang bernama Chien Kuang Wang Cing Cu Ju Lai. Sang Bhagava menyayangiKu dan demi semua makhluk membabarkan Maha Karuna Dharani dengan tangan emasNya mengusapi kepalaKu dan berkata: “Orang Budiman, jika Anda terus menerus membaca Dharani ini untuk menolong Para Makhluk yang susah pada masa yang akan datang melakukan perbuatan yang berguna dan membahagiakan para makhluk; pada saat itu Aku baru mencapai tingkatan kesucian yang pertama. Begitu mendengarkan Dharani ini langsung mencapai tingkatan kesucian yang kedelapan. Di dalam batinKu timbul kegembiraan. Pada saat itu juga Aku membangkitkan Prasetya dengan tekad: “ Jika pada waktu yang akan datang Aku berguna dapat memberikan ketenangan dan kegembiraan kepada semua makhluk, saat itu juga tubuhKu akan berubah dan mempunyai tangan seribu mata seribu.” Setelah membangkitkan prasetya ini, segera sempurnalah tubuhKu dengan memiliki tangan seribu mata seribu. Sepuluh penjuru alam semesta terjadi enam macam getaran, sepuluh penjuru ribuan Para Buddha segera memancarkan cahayaNya, menyinari seluruh tubuhKu sampai ke seluruh penjuru alam semesta tanpa batas. Sejak saat itu terulang kembali di Alam Buddha yang tanpa batas pada saat Pertemuan Dharma yang tidak terhitung banyaknya selalu terdengar kembali. Terus menerus mengulang membaca Dharani ini dengan selalu membangkitkan kegembiraan, kebahagiaan tanpa batas sehingga melewati miliaran kalpa kelahiran dan kematian yang tidak terhitung banyaknya. Sejak saat itu terus membaca tanpa terlupakan. Dari pahala membaca Dharani ini disetiap kelahiran akan selalu bertemu Buddha, mempunyai Bodhicitta yang bersih bagaikan bunga teratai, tidak terlahir dengan badan yang penuh dengan kekotoran batin. Jika terdapat Para Bhikksu, Bhiksuni, Para Upasakha Upasikha, anak laki-laki dan perempuan ingin menbacanya, semua makhluk harus membangkitkan Maitri Karuna, lebih dahulu harus membangkitkan prasetya yang seperti Aku lakukan:

• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya mengerti seluruh Dharma.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya mempunyai mata kebijaksanaan.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya menolong semua makhluk.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya dengan mudah dapat melakukan perbuatan baik.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya memperoleh perahu kebijaksanaan.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya melewati lautan samsara.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya berhasil menjalani sila dan samadhi.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya mencapai ketenangan Nirwana.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya mencapai keseimbangan batin.
• Namo Maha Karuna Avalokitesvara, aku bertekad secepatnya memperoleh kesadaran Buddha

Bila aku hendak dibunuh dengan golok, golok tersebut patah atau putus.
Bila aku sedang mengalami emosi kemarahan, api kemarahan tersebut akan segera padam.
Bila aku sedang mengalami penderitaan seperti di neraka maka penderitaan tersebut akan langsung berhenti.
Bila aku seperti setan kelaparan, maka akan segera terasa kenyang kembali
Bila aku seperti asura, maka aku dapat mengendalikan batin yang jahat.
Bila aku menjadi binatang, binatang yang mempunyai kebijaksanaan.

Setelah membangkitkan prasetya ini, dengan sungguh-sungguh hati menyebut namaKu, mengalunkan pujian kepada GuruKu Amitabha Buddha, kemudian membaca Dharani ini sebanyak 5 kali, dapat melenyapkan ratusan ribuan jutaan miliar kalpa karma buruk yang menyebabkan kelahiran dan kematian.

Avalokitesvara Bodhisattva berkata kepada Hyang Buddha: “Sang Bhagava, jika terdapat manusia dan dewa membaca Maha Karuna Dharani ini, pada saat kematian tiba, Sepuluh Penjuru Buddha datang menjemputnya untuk terlahir di negeri Buddha. Dengan menjalankan prasetya akan memperoleh kelahiran seperti tersebut di atas”. Kemudian Beliau berkata kepada Buddha: “ Sang Bhagava, jika para makhluk yang dengan sungguh-sungguh hati membaca Maha Karuna Dharani ini, masuk ke tiga alam samsara Aku berjanji tidak mencapai penerangan yang agung. Bagi yang membaca dengan sungguh-sungguh Maha Karuna Dharani ini, bila tidak terlahir di Negeri Buddha, maka Aku tidak mencapai penerangan yang agung. Bagi yang membaca dengan sungguh-sungguh Maha Karuna Dharani ini, jika tidak memperoleh daya kemampuan yang luar biasa dari samadhi, maka Aku tidak akan mencapai penerangan yang agung.

Bagi yang membaca dengan sungguh-sungguh Maha Karuna Dharani ini, jika pada saat kelahiran sekarang apa yang diinginkan tidak tercapai, juga tidak memperoleh kekuatan dari Maha Karuna Dharani sebabnya hanya satu yaitu orang tersebut tidak melakukan perbuatan baik dan tidak membaca Dharani tersebut dengan kesungguhan hati.

Jika terdapat seorang perempuan tidak ingin terlahir lagi dalam bentuk seorang wanita, ingin terlahir sebagai laki-laki, dengan secara terus menerus membaca Maha Karuna Dharani, bila tidak terjadi perubahan dari seorang perempuan ke seorang laki-laki, Aku berjanji tidak akan mencapai kesempurnaan agung. Apabila masih terdapat sedikitpun keragu-raguan di dalam batinnya, pasti tidak akan memperoleh hasilnya.

Jika terdapat para makhluk yang mengambil, merusak makanan dan barang-barang Vihara, meskipun pada ribuan kali kelahiran bertemu Buddha, ia tidak ada rasa menyesal dan bertobat, meskipun ia ada rasa menyesal dan bertobat, tidak akan dapat menghapus karma buruknya. Tetapi bila pada saat ini ia mau membaca Maha Karuna Dharani dengan penuh kesungguhan hati, maka kekuatan Dharani ini dapat menghancurkan karma buruknya.

Jika terdapat para makhluk yang mengambil, merusak, memakan makanan dan barang-barang di Vihara tanpa ijin, ia wajib memohon pengampunan dan terima kasih kepada sepuluh penjuru para guru, kalau pada saat sekarang ini ia dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani, sepuluh penjuru para guru datang dan menyaksikan sehingga semua dosa-dosanya hancur.

Seluruh Sepuluh Perbuatan Jahat (Dasa Akusala Karma), Lima Garuka Karma, memfitnah orang, menghina Dharma, melanggar sila, mengambil makanan, merusak vihara, mencuri barang-barang Sangha, menghalangi orang yang melatih diri, dengan penuh kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani, seluruh perbuatan buruknya dan dosa yang berat akan hancur, akan habis. Kecuali satu hal, pada saat membaca Maha Karuna Dharani muncul keragu-raguan, sampai termasuk juga melakukan karma buruk yang ringan, hal ini sama sekali tidak bisa menghapus karma buruk yang dibuat. meskipun karma buruknya yang berat tidak bisa dihapuskan dengan membaca Maha Karuna Dharani ini, setidaknya akan menumbuhkan akar kebodhian dari orang tersebut. Beliau berkata lagi, “Sang Bhagava bila ada manusia dan dewa dengan sungguh-sungguh hati dan terus menerus membaca Maha Karuna Dharani, akan memperoleh 15 macam kelahiran baik, dan tidak menerima 15 macam kematian yang menakutkan/buruk.

Lima belas macam kematian yang menakutkan/buruk.
• Tidak mati karena kelaparan
• Tidak mati karena dihukum cambuk
• Tidak mati karena dibantai musuh
• Tidak mati karena terbunuh di dalam peperangan
• Tidak mati karena diterkam binatang buas
• Tidak mati karena digigit ular, kalajengking dan binatang lain yang berbisa.
• Tidak mati karena hanyut di dalam air atau mati terbakar
• Tidak mati karena keracunan obat
• Tidak mati karena keracunan bisa serangga
• Tidak mati karena kehilangan ingatan
• Tidak mati karena terpelesat ke dalam jurang atau tertimpa pohon tumbang
• Tidak mati karena dilukai orang jahat
• Tidak mati karena Dewa atau setan yang jahat.
• Tidak mati karena penyakit kronis yang berkepanjangan
• Tidak mati karena perbuatan dosanya yang dilakukan sendiri.

Bagi orang yang dengan penuh kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani, akan terhindar dari 15 macam kematian yang.menakutkan/buruk dan akan memperoleh 15 macam kelahiran yang baik/keberuntungan.
• Terlahir di suatu negara yang dipimpin oleh seorang Raja/pemimpin yang bijaksana
• Terlahir di suatu negara yang baik (aman, damai, sejahtera dan makmur)
• Terlahir selalu ketemu kondisi, waktu dan jodoh yang baik/cocok
• Terlahir selalu mempunyai teman yang baik
• Terlahir mempunyai anggota tubuh dan indra yang sempurna
• Terlahir memiliki mental, moral dan watak yang baik/ sifat baik
• Perbuatannya tidak pernah melanggar hukum/peraturan
• Kehidupan seluruh keluarganya akur dan penuh keharmonisan.
• Mempunyai makanan dan harta yang berlimpah
• Selalu mendapat kehormatan dan didukungan orang lain
• Harta kekayaannya tidak dirampok/ direbut orang lain
• Kenginannya selalu tercapai
• Selalu mendapat perlindungan dari Naga, Dewa Langit dan para Dewa baik lainnya.
• Kelahiran selanjutnya bisa ketemu dengan Buddha dan dapat mendengarkan Dharma
• Selalu bisa mendengarkan kebenaran Dharma dan mempunyai kesadaran yang dalam

Demikianlah bagi mereka yang membaca dengan penuh kesungguhan hati Maha Karuna Dharani akan memperoleh 15 macam kelahiran yang baik/keberuntungan. Karena itu seluruh dewa dan manusia harus terus menerus membaca dan menjalankan tanpa kemalasan”. Setelah Avalokitesvara mengucapkan kata-kata ini, berdiri dengan tangan beranjali di depan para makhluk yang hadir dalam persamuan ini membangkitkan batin yang penuh dengan welas asih, dengan muka tersenyum dan penuh ketenangan, Avalokitesvara mengsabdakan isi Maha Karuna Dharani Yang Maha Sempurna sebagai berikut.
• Aku bersujud ke hadapan Triratna
• Aku bersujud ke hadapan Yang Mahatahu
• Bodhisattva, Makhluk Agung, Yang Mahapengasih
• Om , Beliau yang serba-tak-kenal-gentar
• Aku bersujud dengan memasuki batin Yang Mahatahu
• Aku bersujud ke hadapan Beliau Yang Berleher-biru, Yang Memiliki Kebajikan Agung
• Yang Memiliki Kemuliaan Tak-terkalahkan. Yang memberikan kebahagiaan kepada semua makhluk dari keluarga apa pun di seluruh alam
• Demikian: Om , Yang Mahatahu.Yang mengatasi dunia ketidak kekalan ini
• Oh, Hari Bodhisattva agung semua mustika
• Yang Berhati-agung, membuat kesuksesan, kesuksesan (bagi pembacanya)
• Kemenangan yang gemilang, kemenangan yang agung
• Seru-sekalian-alam, waspada, waspadalah
• Guncang, guncanglah, bebaskan aku dari noda batin
• Datang, datanglah, dengar,dengarlah kegembiraan yang muncul.
• Terjadilah, terjadilah dari awal, awal yang baik
• Esa, Esa, pergi, bencana, bencana, iri, iri, lenyap, lenyap
• Cerah, cerahlah; bangun, bangunlah
• Aku bersujud ke hadapan Beliau - Yang Penuh Welas-asih, Yang Berleher -biru, Yang Patut Dipandang
• Yang Tak kenal gentar, svaha. Yang Gaib, svaha. Yang Maha-gaib, svaha (demikian adanya)
• Beliau, Pertapa Yogi Gaib Yang Selalu mendengar, svaha. Yang Berleher-biru, svaha
• Beliau Yang Laksana-banteng, svaha. Yang berwajah-singa, svaha
• Beliau yang memiliki kemampuan gaib agung, svaha. Beliau yang memiliki kegaiban cakra, svaha.
• Pemegang Bunga-teratai, svaha. Pencipta Berleher-biru, svaha
• Maha mulia nan agung yang penuh kasih sayang, pemurah, svaha
• Aku bersujud ke hadapan Triratna
• Aku bersujud ke hadapan Yang Mahatahu, svaha
• Om , semoga jalan mantra ini menghasilkan kegaiban, svaha.

Setelah Avalokitesvara membaca Dharani ini, seluruh bumi terjadi 6 getaran, bunga-bunga bertaburan dari langit, sepuluh penjuru Para Buddha turut bergembira, Dewa Marah dan makhluk-makhluk yang berada di jalan sesat penuh ketakutan. Seluruh makhluk yang ada di dalam persamuan memperoleh buah karma kesadaran, ada yang memperoleh kesadaran Srotapana, kesadaran Sakradagamin, atau kesadaran Anagamin, atau memperoleh tingkat kesadaran Arahat, atau memperoleh tingkat kesadaran Dasa Bhumika Bodhisattva kesatu, kedua, ketiga, keempat, kelima sampai kesepuluh, semua makhluk tanpa batas membangkitkan benih-benih kebodhian.

Pada saat itu Maha Raja Langit berdiri dari tempat dudukNya, merapikan jubahNya, beranjali memberikan hormat kepada Avalokitesvara Bodhisattva dan berkata, "Maha Bodhisattva, sejak dahulu Aku selalu mengikuti Pertemuan Dharma yang tidak terhitung banyaknya, mendengar bermacam-macam Dharma, bermacam-macam Dharani tetapi Aku belum pernah mendengar, melihat kata-kata yang gaib yang terdapat dalam Maha Karuna Dharani. Mohon kesediaan Maha Bodhisattva menjelaskan kepada kami bentuk dan makna sebenarnya yang terkandung di dalam Dharani ini. Aku dan para makhluk akan senang mendengarkannya.”

Avalokitesvara Bodhisattva memberitahukan kepada Raja Langit,”Engkau bertanya sangat baik untuk memudahkan semua makhluk. Sekarang dengarkan, Aku akan menjelaskannya.”

Avalokitesvara Bodhisattva berkata: “Jiwa yang penuh dengan Maha Maitri Karuna, jiwa yang mempunyai keseimbangan batin, jiwa yang tanpa pamrih, jiwa yang tidak kotor, jiwa yang tidak memandang sesuatu tanpa inti, jiwa yang penuh hormat, jiwa yang rendah hati, jiwa yang penuh konsentrasi, jiwa yang tidak ada keserakahan, jiwa yang mempunyai Bodhicitta yang tanpa batas, jiwa yang demikianlah yang sebenarnya yang merupakan bentuk dari Maha Karuna Dharani. Karena itu kalian harus mengikuti dan membina diri seperti ini.” Raja Langit berkata, ”Aku bersama-sama para makhluk pada saat sekarang ini sudah mengerti bentuk dari ajaran Maha Karuna Dharani. Mulai hari ini terus menerus mengingat, menjalankannya dan tidak berani melupakannya.

Avalokitesvara Bodhisattva berkata, “Jika terdapat para Laki-laki dan Wanita dengan sungguh-sungguh hati membaca Maha Karuna Dharani ini, bertekad membangkitkan Bodhicitta yang besar, berjanji untuk menolong semua makhluk, menjalankan sila, memandang semua makhluk dengan membangkitkan keseimbangan batin, membaca Dharani ini terus menerus tidak pernah putus, sebelum membaca membersihkan badan, berpakaian bersih, di dalam ruangan yang bersih, melakukan puja dengan mempersembahkan lampu pelita, dupa, bunga, berbagai macam rasa makanan, dengan satu hati memuja, tidak terpencar konsentrasinya, maka pada saat membaca Dharani tersebut akan datang Re Kuang Phu Sa (Bodhisattva Matahari ) dan Ye Kuang Phu Sa ( Bodhisattva Bulan ) juga tidak terhitung banyaknya orang suci datang untuk memberikan kesaksian sehingga mantra ini berguna dan mempunyai kegaiban. Pada saat itu Aku datang dengan seribu mataKu melihat dan seribu tanganKu melindungi. Sejak saat itu Dharani ini harus sebagai pegangan sebagai Kitab Suci di dalam kehidupan dunia ini, karena Dharani ini mempunyai kekuatan dapat mengatasi seluruh perbuatan jahat dari aliran sesat. Dengan bantuan Wie Tho bisa berhasil, bisa tercapai.

Bagi orang yang membaca dengan penuh kesunggukan hati Maha Karuna Dharani, walaupun di dunia ini terdapat delapan juta empat ribu macam penyakit, dapat diatasinya, dengan tidak ada perbedaan, termasuk Dewa Marah dan pengikut aliran sesat.

Jika di dalam hutan yang lebat ada orang yang membaca Sutra dan duduk bermeditasi, diganggu oleh binatang-binatang, dewa, dan setan yang jahat datang mengganggunya dan mengacaukannya sehingga ia tidak mendapatkan konsentrasi dan ketenangan. Bila saja ia mau membaca dengan penuh kesungguhan hati satu kali saja Maha Karuna Dharani, maka setan, dan dewa jahat tersebut bagaikan terkurung tidak bisa mengganggunya lagi.

Jika tedapat orang-orang sesuai ajaran Dharma, membaca dengan penuh kesungguhan hati Dharani ini, membangkitkan Maitri Karuna, Aku akan memimpin seluruh Dewa yang baik, Raja Naga dengan senjata vajranya selalu melindungi, dengan bentuk yang tidak kelihatan oleh mata manusia biasa, selalu mengikuti tidak jauh dari badannya sendiri. Selanjutnya Beliau bersabda sebagai berikut:”
• Aku memimpin Vajra Bodhisattva bersam-sama dengan U Suo Chin Thu Yang Ci Si, delapan bentuk para makhluk (dewa, naga, yaksa, gandarwa, asura, garuda, kinnara, dan mohoraga). Kekuatan Bodhisattva Sang Cia Lo akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Mo Shi Na Lo Yen, Cing Phi Lo Tho Cia Phi Lo yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Po Sa Sa Lou Lo, Man San Che Po Cen To Lo yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Sa Ce Mo Ho Lo, Ciu Lan Tan Cha Pan Ce Lo yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Phi Po Cieh Lo Wang, Ing Te Pi To Sa Ho Lo yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Fan Mo San Pho Lo, U Pu Cing Ci Yen Mo Lo yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Tiga Puluh Tiga Raja Dewa, Ta Pien Kung Te Pho Tan Na yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Thi Thou Lay Ca Wang, Sen Mu Ni Ten Ta Li Cung yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Pi Luo Le Cha Wang, Pi Lou Fu Cha Pi Sa Men yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Cing Se Khung Chie Wang, El She Pa Phu Ta Sien Cung yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Mo Ni Pa Tho Lo, San Ce Ta Ciang Fu Lo Pho yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Nan Tho Pa Nan Tho, Pho Cien Lo Lung I Pho Lo yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Siu Lo Cien Ta Pho, Cia Lou Cing Na Mo Ho Lo yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.
• Aku memimpin Suei Huo Luei Tien Sen, Ciu Phan Thu Wang Pi Se Ce yang akan selalu melindungi orang-orang yang penuh dengan kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani ini.

Dari beberapa Dewa yang baik sampai dengan Raja Dewa Naga, Dewa Dewi dan lain lainnya yang masing-masingnya mempunyai 500 keluarga dengan kekuatan Yaksa akan melindungi terus menerus orang yang membaca Maha Karuna Dharani ini.

Jika terdapat orang yang berada di gunung atau hutan, tidur sendiri, Para Dewa yang baik akan menjaganya agar terbebas dari maha bahaya. Jika terkurung di dalam hutan, tersesat kehilangan arah jalan keluar, dengan membaca Maha Karuna Dharani ini dengan kesungguhan hati Dewa dan Raja Naga yang baik akan menjelma menjadi orang yang budiman menunjukkan jalan keluar. Bila berada di hutan yang lebat tidak ada air dan api; Raja Naga akan melindungi dengan mengeluarkan air dan api”.

Avalokitesvara Bodhisattva bersabda lagi, “ Bagi orang yang membaca dengan penih dengan kesungguhan hati Maha Karuna Dharani ini dapat melenyapkan dan menghilangkan mara bahaya denga syair/gatha sebagai berikut:
• Bila sedang berada di tengah-tengah hutan bertemu dengan harimau atau binatang buas, ular, kalajengking, setan-setan yang jahat, mendengar orang membaca Maha Karuna Dharani , binatang binatang ini tidak akan dapat mencelakakannya.
• Bila sedang berlayar di lautan lepas, ular berbisa, binatang buas lainnya, yaksa, raksasa, binatang sejenis penyu lainnya, mendengar orang membaca Maha Karuna Dharani dengan sendirinya tidak berani menampakkan dirinya.
• Bila berada di dalam peperangan dikelilingi oleh para pencuri atau dirampok hartanya oleh orang jahat, dengan penuh ketulusan hati membaca Maha Karuna Dharani semuanya akan terbangkit jiwa yang penuh welas asih dan kembali ke jalan yang benar.
• Bila tertangkap dan diborgol oleh Pejabat, dipenjara, dengan penuh ketulusan hati membaca Maha Karuna Dharani, pejabat tersebut akan memberikan pengampunan dan melepaskannya.
• Bila masuk ke rumah orang jahat, makanan yang sudah ada diberi racun, dengan penuh ketulusan membaca Maha Karuna Dharani, racun tersebut berubah menjadi bagaikan air yang sangat menyejukkan.
• Bila terdapat orang yang sedang mengalami kesulitan dalam melahirkan, setan-setan yang jahat sudah tidak sabar lagi, dengan penuh kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani, setan-setan tersebut akan mundur,kelahiran akan selamat.
• Bila terserang penyakit menular, penyakit ini membawa ke ambang kematian dan dengan penuh kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani, sembuhlah penyakitnya dan memperoleh usia panjang.
• Keracunan yang menjalar yang menjadikan badannya bengkak, didalamnya berdarah dan bernana, sakitnya tidak bisa ditahan, dengan penuh kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani, tiga kali meludah, keracunan dan bengkaknya akan hilang/lenyap.
• Makhluk-makhluk yang mempunyai sifat jahat dan tidak pernah berbuat baik, membenci dan memberikan guna guna kepada musuhnya, dengan penuh kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani, maka guna guna itu akan kembali kepada dirinya sendiri.
• Kondisi kehidupan yang penuh kejahatan dan kekacauan, terbakar nafsu perzinahan yang menyesatkan, suami-istri melakukan perselingkuhan, siang malam tiada hentinya selalu muncul pikiran yang sesat, dengan penuh kesungguhan hati membaca Maha Karuna Dharani, batin yang sesat, nafsu perzinahan akan lenyap.

Aku menyebar luaskan jasa pahala dan kekuatan dari Maha Karuna Dharani ini, semua pujian keluar tanpa batas;
Nanda bertanya kepada Buddha, Sang Bhagava, apa nama Dharani ini ? mengapa harus secara terus menerus membacanya ?

Buddha menjelaskan kepada Nanda, demikian Dharani ini mempunyai bermacam macam nama; bernama Dharani Maha Sempurna ; bernama Dharani Maha Karuna tanpa batas ;bernama Dharani menolong penderitaan ;bernama Dharani dapat menambah umur; bernama Dharani pelenyap niat buruk ; bernama Dharani Penghapus Karma Buruk ;bernama Dharani Penyempurnaan Tekad ; bernama Dharani Batin Tanpa Keterikatan ; bernama Dharani Mempercepat Pencapaian Kesucian tertinggi, demikian harus terus menerus membacanya ;
Nanda bertanya kepada Buddha, Sang Bhagava, Bodhisattva Mahasattva ini bernama apa yang menyampaikan Dharani ini ?

Buddha bersabda, Bodhisattva ini bernama Avalokitesvara Bodhisattva, juga bernama Nian Su, juga bernama Mata Seribu bersinar ; Orang yang budiman, Avalokitesvara Bodhisattva ini mempunyai kekuatan kegaiban yang tidak terjangkau dengan pikiran, telah melewati kalpa tengah tanpa batas, telah menjadi seorang Buddha dengan gelar Saddharma Virya Tathagata, maha maitri dengan kekuatan tekadnya, mempunyai kemauan/tekad membangkitkan semua Bodhisattva, memberikan ketenangan dan membahagiakan semua makhluk dengan terlebih dahulu menjadi seorang Bodhisattva;

Kalian semua para makhluk, semua Bodhisattva Mahasattva, Dewa Brahma, Naga dan para Dewa, semua harus menghormatinya, tidak boleh ragu-ragu, seluruh Dewa dan Manusia harus selalu memberikan puja, dengan sepenuh hati memuji namanya akan memperoleh rejeki yang tidak ada batasnya, melenyapkan semua karma buruk tanpa batas, pada saat meninggal dunia terlahir di Negeri Buddha AMITABHA .

sumber : diterjemahkan oleh Virya Guna

http://www.avg.or.id/kisah.php?id=44

Wednesday, June 4, 2008

KUAN SHI YIN CHING volume 1

KUAN SHI YIN TSING


Volume 1 .


AJARAN WELAS ASIH KWAN YIN POU SAT / AVALOKITESVARA BODHISATTVA .



1 . Jika orang bikin kita susah , anggaplah itu adalah tumpukan rejeki .

2 . Mulai hari ini , belajarlah setiap hari menyenangkan orang lain .

3 . Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dengan satu tujuan , itulah bahagia.

4 . Lari dan berlarilah yang cepat untuk mengejar hari esok .

5 .Setiap hari kamu sudah harus merasa puas dengan apa yang kamu sudah miliki saat ini .

6 . Setiap kali kalau ada orang memberi kamu satu , kamu harus mengembalikannya sepuluh kali lipat .

7 . Nilailah kebaikan orang lain terhadap kamu , tetapi hapuskanlah semua jasa yang pernah kamu berikan kepada orang lain .

8 . Dalam keadaan benar kamu difitnah , dipersalahkan dan dihukum , maka kamu akan mendapat pahala .

9 . Dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan , itu merupakan hukuman .

10 . Orang yang benar kita bela , tetapi yang salah kita beri nasehat .

11 . Jika perbuatan kamu benar , kamu difitnah dan dipersalahkan , tetapi kamu menerimanya , maka akan datang rejeki kepadamu yang berlimpah-limpah .

12 . Jangan selalu melihat / mengencam kesalahan orang lain , tetapi selalu melihat diri sendiri .

13 . Orang yang baik diajak bergaul , tetapi orang jahat dikasihani .

14 . Kalau wajahmu tersenyum , hatimu senang pasti aku terima .

15 . Dua orang saling mengakui kesalahan masing-masing , maka kedua orang tersebut akan berteman sampai akhir hayat .

16 . Saling salah-menyalahkan , maka akan mengakibatkan putus hubungan .

17 . Kalau kamu rela dan tulus menolong orang yang dalam keadaan susah , maka jangan sampai diketahui bahwa kamu sebagai penolong .

18 . Jangan membicarakan sedikitpun kejelekan orang dibelakangnya , sebab kamu akan dinilai jelek oleh si pendengar .

19 . Kalau kamu mengetahui orang berbuat salah , maka tegurlah langsung dengan kata-kata yang lemah-lembut , hingga orang itu menjadi insaf .

20 . Doa dan sembah sujudmu akan aku terima , apalagi kamu bisa sabar dan menuruti jalanku .

Ini semua yang harus diingat dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari .
Jangan hanya dibaca dan dibicarakan tanpa mengetahui maksud yang sebenarnya .
Barang siapa yang memperbanyak dan ikut serta menyebarkan ajaran ini akan mendapatkan pahala yang tak terhingga , tetapi bukan untuk mencari nama dan kemasyuran .


PENJELASAN :


1 . Jika orang bikin kita susah , anggaplah itu adalah tumpukan rejeki .


( Untuk apa kita terlalu memikirkan orang yang berbuat seenaknya sendiri dan hanya ingin membalas dendam , meskipun kita tidak melakukan apa-apa , jadi angaplah sebuah tumpukan rejeki karena kita dapat belajar dari orang itu dan melatih kesabaran dan ketabahan kita serta kedewasaan kita yang tidak akan bisa dilatih pada waktu kita senang . Semakin susah kita semakin belajar mengenal hidup yang penuh cobaan ini dan semakin kita dewasa dalam berpikir dan waspada dalam bertindak .)


2 . Mulai hari ini , belajarlah setiap hari menyenangkan orang lain .


( Bukan menjilat / merayu , juga bukan menuruti semua kehendak orang lain , juga bukan pintar melawak / bermain-main , juga bukan membela / membenarkan yang salah , tetapi menyenangkan orang pada waktu susah dengan melihat orang tersebut meskipun hanya sementara saja , dengan begitu orang tersebut dapat menemukan jalan keluar dari masalahnya sendiri . )

3 . Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dengan satu tujuan , itulah bahagia.


( Bukan terus-menerus menahan / menerima rasa pahit di hati , tetapi hanya menerima kenyataan dan membuat hati tenang . Kalau hati tenang pikiran kita akan tenang , kalau pikiran tenang kita dapat membedakan benar / salah , kalau kita kita dapat membedakan benar / salah maka kita akan mempertimbangkan tindakan kita , kalau kita mempertimbangkan tindakan kita akan bertindak dengan benar , kalau kita bertindak yang seharusnya kita lakukan maka kita akan merasakan kebahagiaan , kalau kita merasakan kebahagian kita akan berpikir positif , kalau kita berpikir positif maka kita akan berdamai dengan diri kita sendiri , kalau kita berdamai dengan diri sendiri maka kepahitan didalam hati akan lenyap dengan sendirinnya dan kalau kepahitan lenyap maka itulah kebahagian sejati . )
.
4 . Lari dan berlarilah yang cepat untuk mengejar hari esok .


( Bukan ambisius / ingin menjadi nomer satu / tak mau kalah dengan orang lain / kehilangan kesabaran / semaunya sendiri , tetapi tidak menyesali masa lalu dan menerima akibat yang sekarang yang harus kita tanggung , tidak mengulangi kesalahan dimasa lalu serta mulai memperbaiki diri sendiri menjadi lebih baik . Yang harus dilakukan / diperbuat berbuatlah dengan hati yang tulus , karena kejadian hari ini akibat dari perbuatan kita kemarin . kejadian yang akan datang adalah akibat dari perbuatan kita hari ini . Jangan menyesal dan menyalahkan orang lain bila hari ini mendapat masalah , jangan menyesal dikemudian hari bila di kemudian hari akan mendapat kesusahan . )

5 . Setiap hari kamu sudah harus merasa puas dengan apa yang kamu sudah miliki saat ini .


( Bukan tidak pasrah dan tidak berbuat apa-apa / tidak menyelesaikan masalah / menerima apapun yang terjadi , tetapi kita harus puas apa yang kita miliki agar dapat mengendalikan diri sendiri dan tidak serakah / memaksakan kehendak / egois / iri hati / lupa akan diri sendiri . Jadi kalau kita sudah memiliki kepuasan diri maka kita dapat dengan mudah menerima orang lain sehingga kita mudah dimengerti dan dipahami , tetapi tidak mudah untuk dibohongi / ditekan / dipengaruhi dengan cara apapun itulah pertahanan yang paling kokoh dari dalam diri kita sendiri . Ini semua yang bisa membedakan mana yang benar/ salah dengan baik dan membuat kita dapat berdamai dengan hati nurani kita . Hati nurani manusia adalah pikiran yang tidak bisa dibohongi oleh penipu yang paling wahid sekalipun . )

6 . Setiap kali kalau ada orang memberi kamu satu , kamu harus mengembalikannya sepuluh kali lipat .


( Bukan seperti orang yang membayar utang sama rentenir / seperti orang bodoh yang melakukan itu / seperti orang yang mudah ditipu / seperti orang memanjakan anaknya , tetapi kebaikan dibalas dengan kebaikan , kejahatan dibalas dengan kebaikan juga , ini bukan munafik kebaikan dibalas kebaikan itu sudah sering terjadi kalau kejahatan dibalas dengan kebaikan bukan berarti membiarkan kita dijahati terus-menerus tetapi kita tidak membalas perbuatannya saja itu juga termasuk kebaikan . dan jangan terus kita memberi sedikit tetapi minta banyak , itu sama saja dengan egois . Jadi berhati-hatilah dengan orang yang memberi sedikit tetapi meminta imbalan yang banyak orang tersebut seperti anak manja yang sesuka hati , biarkan saja dari pada membuat pengaruh buruk bagi kita . )

7 . Nilailah kebaikan orang lain terhadap kamu , tetapi hapuskanlah semua jasa yang pernah kamu berikan kepada orang lain .


( Ini bukan mencari nama besar dan kemasyuran , tetapi anggap saja membayar utang dimasa lalu dan mengajari kita untuk tidak menuntut balasan bagi kebaikan yang kita berikan pada orang lain . Ini merupakan suatu cara untuk menjadi lebih dewasa dan mengerti hati nurani kita . sehingga kita tidak memaksakan kehendak dan menuntut orang lain . )

8 . Dalam keadaan benar kamu difitnah , dipersalahkan dan dihukum , maka kamu akan mendapat pahala .


( Bukan berarti merasa benar sendiri / merasa benar karena alasan tertentu / membenarkan tindakan kita sendiri meskipun melanggar tata-krama dan ajaran kebenaran / merasa benar meskipun hati nurani kita mengatakan kita salah / merasa benar karena kita sudah dewasa padahal kita mengenal , mengendalikan , mengoreksi dan memperbaiki diri sendiri saja tidak bisa , ini semua adalah tindakan sesuka hati dan egois . Kebenaran adalah kebenaran , kesalahan adalah kesalahan , bagaimana pun kita merasa diri paling benar tetapi apakah kita sudah bertanya dalam hati kita sendiri , maka dari itu kalau kita benar tetapi masih disalahkan biarkan saja anggap saja kita mendapat pahala yaitu kita dapat lebih mengerti orang lain dan memperoleh pelajaran yang paling berharga yang dapat membuat kita semakin dewasa , sabar dan lebih tabah dalam menjalani kehidupan di masa depan . karena benar dan salah akan terbukti dengan sendirinya . )

9 . Dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan , itu merupakan hukuman .


( Bukan dihukum panjung / dipenjara / didenda , tetapi hukuman penyesalan yang lain hari akan kita terima . Sebab bila dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan , maka kamu akan menjadi yakin dengan tindakanmu itu benar meskipun hal itu harus melawan hati nuranimu sendiri sehingga kamu menjadi lupa akan dirimu sendiri dan menjadi merasa paling benar serta tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat . ini sangat berbahaya sehingga yang baik kamu anggap jahat , yang jahat kamu anggap baik . Inilah awal dari penyesalanmu , sebab semua kejadian pasti punya awal dan akhir sehingga nanti pada akhirnya yang kamu inginkan tidak terwujud gara-gara mempercayai orang yang jahat dan penyesalan tanpa akhir akan menghantuimu seumur hidup . )

10 . Orang yang benar kita bela , tetapi yang salah kita beri nasehat .


( Bukan benar salah menurut kita sendiri / sok jagoan / pilih kasih / benar karena kita mempunyai kepentingan / juga benar karena kita satu jalan kebenaran / juga benar karena kita mempunyai tujuan , Tetapi kebenaran adalah kebenaran , kesalahan adalah kesalahan . Kalau kita tidak bisa melihat benar / salah lebih baik kita bersikap neteral , kalau kita tidak tahu akar masalahnya lebih baik kita diam saja . Jangan mendengar satu pihak dan menyalahkan pihak lain , jangan merasa kita sudah berada dalam jalan kebenaran terus menjadi dewa keadilan yang bisa memngatakan mana yang benar dan mana yang salah . Hati manusia bagaikan laut yang sangat dalam tidak dapat dilihat dari apa yang ia lakukan , katakan dan pelajari . Jadi benar / salah hanya bisa dilihat oleh hati nurani , yang benar harus dibela yang salah harus dinasehati tetapi bila yang salah merasa benar kita pun tidak akan bisa berbuat apa-apa , biarkan saja ia berbuat semaunya nanti akibat yang ditanggung oleh dirinya sendiri )

11 . Jika perbuatan kamu benar , kamu difitnah dan dipersalahkan , tetapi kamu menerimanya , maka akan datang rejeki kepadamu yang berlimpah-limpah .


( Bukan munafik / sok suci / sok bijak / sok baik / pasrah dijahati orang lain . tetapi dengan menerima kenyataan , maka kamu berusaha untuk bersikap tenang , dengan ketenangan kamu mulai melihat kenyataan dan meulai meupakan orang yang jahat padamu , dengan begitu kebencian akan hilang , bila kebencian hilang meskipun kamu bertemu orang tersebut kamu bisa menganggap orang lain , dengan begitu kamu bisa berkerja dengan tenang dan hidupmu dan melakukan perkerjaanmu dengan tenang sehingga rejeki akan datang . angaplah apa yang terjadi adalah pelajaran yang paling berharga dan jangan mengulangi lagi serta terpengaruh orang jahat . )

12 . Jangan selalu melihat / mengencam kesalahan orang lain , tetapi selalu melihat diri sendiri .


( Bukan tak mau tahu / rendah hati / mau ditekan / membiarkan . tetapi lebih baik mengoreksi diri sendiri daripada melihat / mengecam orang lain , jadi kalau kita selalu melihat / mengecam orang lain kita akan membuat permusuhan meskipun terkadang kita menasehati tetap saja dianggap mencari permusuhan .)

13 . Orang yang baik diajak bergaul , tetapi orang jahat dikasihani .


( Bukan pilih-pilih teman / sok suci / sok baik / menutup diri / memandang dunia ini penuh orang jahat / memandang dunia ini orang baik , tetapi bila kita bergaul dengan semua orang maka kita akan tahu mana yang jahat dan mana yang baik , tetapi bila kita tidak bergaul dengan semua orang mana mungkin tahu mana yang baik dan mana yang jahat . Yang baik dianggap jahat dan yang jahat dianggap baik , yang tulus dianggap main-main dan yang main-main dianggap tulus . Ini semua bisa dianggap tidak mengerti dunia luar apa mau dilindungi terus-menerus tanpa tahu kenapa ia tidak boleh bersikap begitu . dan ketika ia merasa yakin bahwa orang itu baik meskipun jahat dan orang yang dianggap jahat padahal baik , kamu akan mati-matian membela tanpa mau tahu mana yang benar dan mana yang jahat . , ini semua akan mem,bawa penyesalan seumur hidup . Serta kalau kita bergaul dengan semua orang kita dapat mempelajari sifat semua orang yang benar kita buat contoh dan yang tidak benar kita anggap pelajaran yang paling berharga dan jangan kita tiru . Jangan mudah percaya / dihasut / diadu domba / dipengaruhi / dikerjai / dirayu / dibohongi orang lain , pelajari dahulu dan pikirkan serta gunakan hati nurani mu untuk mencari kebenaran , itulah yang membuat kita semakin dewasa . Jadi gunakan kenyataan dan hati nurani mu melihat semua kejadian jangan mengikuti perasaan mu saja / melihat saja tanpa perasaan , Kalau kita melihat orang tersebut berbuat jahat , kalau kita curiga waspadailah dan jangan terlalu dekat dengan orang itu . Kalau kita dinasehati orang lain dan mengatakan orang itu jahat lebih baik kita hati-hati dan perhatikan baik-baik serta selidikilah dahulu sehingga kita tahu orang itu jahat / tidak . Jadi hati-hatilah memilih teman jangan seperti anak kecil yang tak tahu apa-apa dan yang penting hati senang serta tidak membedakan baik / jahat .

14 . Kalau wajahmu tersenyum , hatimu senang pasti aku terima .


( Bukan tersenyum karena terpaksa / kesinisan / kemenangan / kemauanya dituruti / tipu daya / dibutuhkan / memikirkan yang bukan-bukan , tetapi tersenjum dengan hati , bagaimana pun marahnya seseorang kalau kemarahan mulai mereda ia melihat senyuman yang tulus dan hati nurani yang paling dalam ia akan kehilangan amarahnya . Tetapi jangan dicoba untuk hanya sekedar membohongi dan mengerjainya lagi , ia akan lama kelamaan akan mengerti dirimu melebihi dirimu sendiri dan bila orang itu mengenal dirinya sendiri , ia akan membiarkan apapun juga yang kamu perbuat dan kalau perlu ia akan melakukan apa yang kamu takuti agar kamu mendapat pelajaran hidup dan menjadi lebih dewasa .. )

15 . Dua orang saling mengakui kesalahan masing-masing , maka kedua orang tersebut akan berteman sampai akhir hayat .


( Bukan karena terpaksa / merasa salah satu kalah / didamaikan / salah satu membutuhkan , tetapi mereka mulai saling menyadari kesalahan masing-masing dan menyadari persamaan sifat masing-masing dan menyadari persamaan sifat mereka , sehingga mereka saling membuka diri dan tak saling menyerang lagi serta saling teloransi ini yang membuat mereka bisa bersahabat sepanjang masa tanpa saling toleransi diantara mereka , satu orang saja mereka merasa lebih kaya , tinggi , pintar dan hebat dan melakukan tekanan kembali hancurlah persahabatan yang telah dibangun kembali . )


16 . Saling salah-menyalahkan , maka akan mengakibatkan putus hubungan .


( Jika dua orang saling menyalahkan maka keduanya akan saling menyerang dengan begitu keduanya akan saling terluka dan tidak akan mau berdamai , meskipun didamaikan dengan orang yang ahli mendamaikan pun akan sia-sia . Jika salah satu sudah tidak mau menyalahkan tetapi masih juga disalahkan maka ia akan menjahui orang tersebut dan ia tidak akan mau menemui orang itu sampai kapanpun . )


17 . Kalau kamu rela dan tulus menolong orang yang dalam keadaan susah , maka jangan sampai diketahui bahwa kamu sebagai penolong .


( Bukan karena sok baik / sok suci / sok mengikuti ajarannya / menunggu agar orang yang ditolong tahu dan ia akan membalas budi , tetapi menolong dengan hati yang tulus tanpa meminta apa-apa . )


18 . Jangan membicarakan sedikitpun kejelekan orang dibelakangnya , sebab kamu akan dinilai jelek oleh si pendengar .


(Bukan karena tak mau tahu / hati-hati / membiarkan kejelekan orang lain , tetapi kalau kita membicarakan orang lain dibelakangnya , itu sama saja mengosip padahal dirinya sendri mungkin berbuat begitu , apalagi orang yang kita ajak bicara mempunyai posisi dan sifat yang sama .

19 . Kalau kamu mengetahui orang berbuat salah , maka tegurlah langsung dengan kata-kata yang lemah-lembut , hingga orang itu menjadi insaf .

( Bukan karenan sok baik / sok suci / sok bijak , tetapi memberi nasehat orang yang berbuat salah adalah sama saja membantu orang tersebut supaya tidak menyesal dikemudian hari , tetapi bukan benar / salah menurutmu , tetapi lihatlah dan gunakan aturan tata-krama dan jangan membiarkan dia melawan hati nuraninya sendiri . Ada beberapa cara menasehati orang lain dan tergantung rasa sayang dan keperduliaanmu . Yang pertama : kalau ia berbuat salah , tegurlah langsung dengan kata-kata yang lemah-lembut , hingga orang itu menjadi insaf , ini bisa dilakukan puluhan dan ratusaan kali sehingga kamu mungkin menjadi bosan melakukannya dan akhirnya membiarkannya . Yang kedua tetapi kalau ia malah sengaja berbuat salah didepanmu , tegurlah dengan keras dan marahinya serta hina dia agar mau berubah dan tidak melakukan dengan sengaja perbuatan itu . Yang ketiga : Kalau ia malah semakin menjadi-jadi dan sengaja berbuat salah , biarkan saja dan jangan perdulikan lagi serta jangan dilarang biar ia berbuat semaunya , tetapi kita harus berusaha mengurangi / menghilangkan rasa sayang kita dan keperdulianmu , supaya kamu tidak terpengaruh dan malah marah dan sakit hati , mungkin dengan ini kita dapat mencegah / menghentikan perbuatan yang disengaja itu dan kita dapat menyadarkannya , tetapi akan kehilangan dan paling tidak kita tidak merusak orang lain secara langsung dan tak langsung .

20 . Doa dan sembah sujudmu akan aku terima , apalagi kamu bisa sabar dan menuruti jalanku .

( Bukan berdoa terus-menerus / berdoa karena ingin menunjukan orang lain / terlalu sabar , tetapi kita berdoa dengan ketulusan dan menjalani ajaran jalan kebenaran yang diajarkan dengan sungguh-sungguh tanpa terpengaruh orang lain . )



















the sayins said :

From milyatan the letter became hundreds of millions of words,
From hundreds of millions of words to dozens of million the sentence,
From dozens of million the sentence became millions of articles,
From millions of articles to tens of thousands of chapters,
From tens of thousands of chapters to thousands of books.
From thousands of books only became four sentences.

Recognise yourself, controlled yourself, the correction yourself and renewed yourself became better.
Dari milyatan huruf menjadi ratusan juta kata ,
Dari ratusan juta kata menjadi puluhan juta kalimat ,
Dari puluhan juta kalimat menjadi jutaan ayat ,
Dari jutaan ayat menjadi puluhan ribu bab ,
Dari puluhan ribu bab menjadi ribuan buku .
Dari ribuan buku hanya menjadi empat kalimat .

Kenali dirimu , kendalikan dirimu , koreksilah dirimu dan perbaruhi dirimu menjadi lebih baik .


Google
In the season time semi and the season fell (551-221 sm). Stood dozens of philosophy groups that were acknowledged as one hundred philosophy groups.
By Su Ma Tan was classed as six philosophy groups.
The six philosophy groups:

The literary group/Confusius:
taught acting humankind, in accordance with morality, etiquette, the rule and was full of tolerance.

The Legalis group/the law:
taught humankind about the restriction and self control personally, as well as did not do wrong and become criminal casualties.

The logic group/the Scientist:
taught humankind knew the use of nature and the life in the wild this.

The group of Religius/Mo Zi:
taught humankind understood about his peer's love and began to want to share the love for his peer.

The group of Taoisme/:
taught Free humankind in could think and control his thoughts as well as not doing as you wish him.

The group of Yin-Yang:
taught humankind understood the legal regulation of three nature that arranged all the life roads of humankind and made realised humankind when he not the only creature in this world.

From time to time, the time to the time, the age to the age. Six groups formed hundreds and thousands as well as millions of new currents. But now to six groups in knew as three methods.

It was first that Confusius:
the Combination from Confusius, Legalis and logic.
That emphasised the human law/humankind in being connected with humankind.

It was second that Taoisme:
the Combination from Tao and Yin-Yang.
That emphasised the law of nature/humankind with various other creatures.

That was third Religious:
That emphasised the sky law/the lord's law.

When this group complemented each other and always in made the guide of each religion/the truth road.

For the light that lighted the world and stars tonight.
For the available colour in the world and the feeling in the world.
Why must debate and blame the form and their respective method.
Why did not undergo the road was by chance their respective and met there finally.
The other teaching of the truth road regarded the light that lighted the world.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar